MANOKWARI, papuaku.com – Komunitas Rimba Manokwari yang hadir di tengah-tengah masyarakat Manokwari guna meningkatkan minat pemuda Papua dalam mengenal dan menghasilkan karya sastra.
Baca Juga : Fedrik Rumainum : Lempar Lembing Optimis Sumbang Medali Emas
Ketua Komunitas Rimba Manokwari, Maria Rosse Lewuk mengatakan di tahun 2017, Komunitas Rimba Manokwari terbentuk dan hingga kini masih eksis.
“Kami membentuk komunitas ini dengan tujuan pemuda-pemudi Papua lebih sadar akan sastra. Kami mengajak para Pemuda Papua untuk mengikuti kegiatan atau pelatihan mengenal sastra, menulis puisi, membaca puisi, fotografi, dan donasi buku kepada simpil-simpul Pustaka yang membutuhkan,” ujarnya, Sabtu (21/9/2024).
Mengembangkan Komunitas Rimba, Maria mengungkapkan bahwa selama ini kebanyakan mendapatkan donasi dari luar Papua.
Ia menyebutkan bahwa donasi kebanyakan berbentuk buku. Namun ada juga dalam bentuk uang.
“28 Agustus lalu kita mendapat bantuan pemerintah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Badan Pengembangan dan Penggunaan Bahasa sebesar 150 juta umtuk setiap komunitas sastra,” sebutnya.
“Adanya Bantuan Pemerintah ini kita bisa mewujudkan harapan kita selama ini karena kami sangat jarang sekali menerima bantuan pemerintah seperti ini,” sambungnya.
Ia berharap Pemerintah Daerah juga ikut mensupport kegiatan Komunitas Sastra sebab selama ini masih berjalan mandiri dan hanya mengandalkan minat, niat dan semangat dari anggota komunitas.
Maria menuturkan dalam tahun ini (2024), Komunitas Rimba Manokwari akan mengadakan 3 event pada September, Oktober dan November.
“28 September nanti ada lomba baca puisi untuk kaum pelajar dalam rangka mengenang sastrawan besar Indonesia, yaitu WS Rendra. Kemudian pada bulan Oktober kami akan mengadakan bengkel sastra. Selanjutnya, akhir Oktober atau awal November Talk Show sastra, bedah buku sastra, pementasan karya sastra, musikalisasi puisi, pementasan teater, dan juga Stand Up Komedi,” kata Maria.
Ia berharap para pemuda Papua, khususnya di Manokwari mau untuk lebih mengenal dan mencintai sastra, melihat dan membaca karya sastra, dan tentu saja berminat dengan sastra. (papuaku)
Pewarta : Noer Idha
Editor : Bagus Wicaksono