31.7 C
Jayapura

UNIPA Berdayakan Lulusan FKIP Melalui Pendampingan Model Sekolah Sepanjang Hari

Published:

SORONG SELATAN, papuaku.com – Universitas Papua (UNIPA) hingga kini terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas pendidikan di tanah Papua dan telah menghasilkan lulusan-lulusan yang handal. Oleh sebab itu, UNIPA berdayakan lulusan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) melalui pendampingan model sekolah sepanjang hari (SSH).

Kegiatan ini merupakan hibah dari Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, melalui Hibah Kemitraan Masyarakat dengan Ketua pelaksana Dr. Iwan, S.Si.,M.Pd., anggota pelaksana Dr. Achmad Rante Suparman, M.Pd. dan Nahrun Najib Siregar, M.Pd.

Ketua Pelaksana, Dr. Iwan S.Si, M.Pd mengatakan komitmen Universitas Papua yakni melaksanakan pendampingan melalui program pengabdian kepada masyarakat. Salah satu bentuk pengabdian yang dilaksanakan adalah melakukan pendampingan penerapan modul, pelatihan pembuatan media animasi serta pengenalan AI bagi para guru di SD 11 Konda Kabupaten Sorong Selatan.

Pelatihan Pendampingan Model Sekolah Sepanjang Hari. Foto : istimewa

“Pelatihan ini merupakan bagian dari program pendampingan model Sekolah Sepanjang Hari (SSH) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah dasar,” ujarnya.

Ia menuturkan bahwa Sekolah Sepanjang Hari (SSH) pada dasarnya merupakan upaya peningkatan mutu pembelajaran konvensional yang selama ini berlaku di sekolah-sekolah di Kabupaten Sorong Selatan sebagai wujud visi misi dari pemerintah kabupaten Sorong Selatan yang bertujuan untuk memantapkan para peserta didik untuk mencapai secara optimal sejumlah kompetensi, seperti literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya dan kewarganegaraan.

Baca Juga:  Siapkan Orang Tehit Maju Pilkada, Marthen Saflesa Apresiasi Bupati Samsudin

“Pelatihan ini sebagaian besar merupakan alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNIPA yang mengabdikan diri menjadi guru di Kabupaten Sorong Selatan,” tuturnya.

Iwan menyebutkan Peserta pelatihan mendapatkan bekal pengetahuan dan keterampilan dalam cara mendampingi siswa dalam belajar, pemanfaatan modul pembelajaran serta cara membuat media pembelajaran yang menarik dan interaktif dalam bentuk animasi.

“Dengan memanfaatkan perangkat lunak para guru diajarkan cara membuat video animasi pembelajaran yang dapat mempermudah siswa dalam memahami materi pelajaran,” sebutnya.

Menurutnya, Media animasi yang dihasilkan oleh para guru dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan memperkaya proses pembelajaran di kelas.

“Media animasi juga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam menjelaskan konsep-konsep yang sulit dipahami oleh siswa,” kata Iwan.

Senada, Anggota Pelaksana, Dr. Achmad Rante Suparman mengungkapkan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya UNIPA untuk membekali dan mempersiapkan lulusan yang kompeten dan siap menghadapi tantangan dunia pendidikan.

Baca Juga:  BGP Papua Barat Coaching Clinic Pendaftaran CGP Angkatan 8 Reguler di Raja Ampat

“Kami berharap para alumni FKIP UNIPA dapat menjadi agen perubahan di sekolah masing-masing dengan menerapkan ilmu yang telah mereka peroleh,” ujarnya.

Menurutnya, Keberhasilan program pelatihan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di Kabupaten Sorong Selatan untuk menerapkan model pembelajaran yang lebih inovatif.

“UNIPA berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan pendidikan di Papua Barat melalui berbagai program pemberdayaan guru,” kata Achmad Rante.

Sementara itu, Kepala Sekolah SD 11 Konda, Yosias Ayamsaru, S.Pdk, memberikan apresiasi dan menyambut baik program pendampingan yang dilakukan oleh UNIPA.

“Kami sangat berterima kasih atas dukungan yang diberikan oleh UNIPA. Dengan adanya media animasi ini, kami berharap prestasi belajar siswa dapat meningkat,” ujarnya.

Alumni FKIP UNIPA, Yan Numberi, SPd mengatakan pelatihan yang diberikan sangat bermanfaat baginya dalam mengembangkan model pembelajaran yang lebih inovatif.

“Saya sekarang bisa membuat video animasi pembelajaran yang lebih kreatif dan menarik untuk siswa, serta mengenal penggunaan AI yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran, terutama yang akan diterapkan di Konda Sorong Selatan,” ujarnya.

“Saya yakin hal ini akan membuat proses belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan,” pungkasnya. (papuaku)

Pewarta : Bagus Wicaksono

Advertorial

spot_img

Berita Untuk Anda

Menansen Werimon Juarai Ludo King Piala Pace Kumis Season 2

MANOKWARI, papuaku.com - Menansen Werimon keluar sebagai juara pertama di event Ludo King Piala Pace Kumis Season 2 yang diselenggerakan Indonesian Esport Association (IESPA)...

235 Peserta Ikuti Turnamen Ludo King Piala Pace Kumis Season 2

MANOKWARI, papuaku.com - 235 peserta ikuti Turnamen Ludo King Piala Pace Kumis Season 2 tahun 2024 yang diselenggarakan Indonesian Esport Assosiation (IESPA) Provinsi Papua...
spot_img

Viral Mendagri Soal Honorer Papua Barat, Pemprov Papua Barat Tidak Diam

MANOKWARI, papuaku.com - Viral pernyataan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian yang beredar di media sosial menjadi sorotan Honorer Papua Barat. Baca Juga : Sah! Awal...

Sah! Awal Masuk Islam di Tanah Papua Ditetapkan 8 Agustus 1360

FAKFAK, papuaku.com - Awal masuknya Islam di Tanah Papua Ditetapkan pada 8 Agustus 1360. Hal ini ditandai dengan penandatanganan berita acara Tim perumus seminar...

2 Pj Gubernur Buka Seminar Nasional Sejarah Masuknya Agama Islam di Tanah Papua

FAKFAK, papuaku.com - Pj Gubernur Papua Barat, Ali Baham Temongmere dan Pj Gubernur Papua Barat Daya, Muhammad Musaad membuka Seminar Nasional Sejarah Masuknya Agama...

NASA Ungkap Tanda Kiamat Bumi

PAPUAKU, - Hingga kini tidak sedikit pihak yang mengklaim telah meramalkan datangnya kiamat. Mulai dari kalender suku Maya yang berhenti pada 21 Desember 2012,...

Meski Kepala Telah Putus, Tiga Orang Terpidana Mati Ini Masih Tetap Hidup

PAPUAKU, - Banyak hal mustahil sekaligus tak masuk akal yang terjadi di dunia ini. Sesuatu yang tidak bisa dinalar dengan pemikiran normal kerap dialami...