MANOKWARI, papuaku.com – Pj Sekretaris Daerah Papua Barat, Yacob S. Fonataba saat membuka Forum Energi Daerah menekankan untuk mengoptimalkan sumber daya guna mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD).
Baca Juga : BI Papua Barat Edukasi Uang Rupiah dengan ‘First Kasuari’
“Papua Barat masuk dalam kategori fiskal rendah karena dana transfer lebih besar sedangkan PAD kecil hanya 11 persen,” ujarnya, Selasa (6/8/2024).
Ia menjelaskan PAD rendah karena sumber daya air, angin, matahari belum digunakan secara maksimal.
“Kita berbeda dengan daerah lain yang sudah memanfaatkan sumber daya dengan baik sehingga mendatangkan pendapatan asli daerah,” jelasnya.
Ia menuturkan bahwa Papua Barat juga sudah memiliki pembangkit listrik solat cell namun belum memberikan sumbangsih terhadap pendapatan asli daerah.
“Kita akui bahwa kita membutuhkan sumber-sumber itu untuk meningkatkan pendapatan asli daerah,” tuturnya.
“Untuk kebutuhan kita sendiri harus bisa mengelola sumber daya matahari, air dan angin,” imbuhnya.
Menurutnya, energi merupakan salah satu pilar utama pembangunan. Ketersediaan energi yang cukup, berkelanjutan, dan terjangkau adalah kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan menjaga kelestarian lingkungan.
“Kita perlu menggali berbagai potensi energi yang ada di daerah kita, baik energi fosil maupun energi terbarukan, serta mengelola sumber daya energi tersebut dengan bijak dan bertanggung jawab,” kata Fonataba.
Ia mengungkapkan bahwa rancangan umum energi daerah (RUED) telah ditetapkan sebagai perda nomor 2 tahun 2024. Papua Barat memiliki sumber daya energi yang melimpah, namun potensinya belum termanfaatkan dengan optimal.
“Forum energi daerah ini kita membuat konsep, jangan lagi Forum berikutnya membuat konsep lagi. Harus sudah naik tahapan. Jangan konsep terus menerus,” tegasnya. (papuaku)
Pewarta : Bagus Wicaksono