MANOKWARI, papuaku.com – Kendaraan Dinas di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua Barat, Senin (10/6/2024) dilakukan uji Emisi gas buang guna mengetahui jumlah Emisi yang dihasilkan kendaraan bermotor. Kepala Penguji Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan Manokwari, M. Riyadi mengatakan kendaraan Pj Gubernur dan Pj Sekda Papua Barat di bawah ambang batas.
Baca Juga :Â 105 P3K Tenaga Kesehatan Pemprov Papua Barat Terima SK
“Hasil uji Emisi kendaraan Dinas Pemerintah Provinsi Papua Barat, dari beberapa kendaraan masih lulus uji Emisi,” ujarnya.
Namun kendati demikian, dari beberapa kendaraan ada yang melampaui ambang batas tetapi tidak terlalu tinggi dan masih masik dalam toleransi ambang batas.
“Seharusnya kendaraan dinas ataupun masyarakat harus di bawah ambang batas,” kata M. Riyadi.
Ia menyebutkan bahwa kendaraan bermotor yang tidak lolos uji Emisi dapat membahayakan keselamatan pengemudi dan penumpang serta para pengguna jalan lainnya.
“Bahkan jika secara berkelanjutan dapat mempengaruhi keberlanjutan lingkungan hidup nantinya,” sebutnya.
Ia menjelaskan berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, ambang batas uji Emisi kendaraan di bawah 3500 cc dengan bahan bakar solar di bawah tahun 2010 maksimal 70 persen, lebih dari 2010 maksimal 40 persen.
Sedangkan Kendaraan yang di atas 3500 cc di bawah tahun 2010 maksimal 70 persen, di atas 2010 maksimal 50 persen.
Ia mengungkapkan bahwa kendaraan dengan bahan bakar solar tidak terlalu berbahaya karena gas buang yang dihasilkan berupa debu dan ketebalan asap.
“Yang berbahaya adalah kendaraan dengan bahan bakar bensin, karena CO harus 1,5 persen dan HC nya maksimal 200 per partikel molekulnya,” ungkapnya.
“Kalau CO meracuni diri, mengakibatkan lemas. Kebanyakan kasus yang telah terjadi, orang yang meninggal dalam mobil kebanyakan berasa di dalam kendaraan dengan bahan bakar bensin,” bebernya.
Ia berharap semua kendaraan yang di Papua Barat khususnya Manokwari harus rutin melakukan uji Emisi karena lingkungan hidup di Papua Barat masih lestari.
“Perawatan rutin kendaraan serta kualitas bahan bakar juga memiliki pengaruh dalam uji Emisi,” pungkasnya. (papuaku)
Pewarta : Bagus Wicaksono