ARSO, papuaku.com – Sejumlah warga gelar aksi demo di Kantor Bupati Keerom, Kamis (30/5/2024) sekitar pukul 14.00 wit. Massa meminta beberapa hal salah satunya meminta Sekda Keerom, Trisiswanda Indra segera dibebaskan dari tuntutan persoalan dugaan korupsi.
Baca Juga : Buka Rakor dan Rekonsiliasi PBB-KB Triwulan I, Yacob Fonataba : Pajak Daerah Masih Dominasi PAD
Dalam aksi demo, massa membentangkan spanduk bertuliskan ‘Kami masyarakat asli Keerom dan non asli Keerom, meminta kepada Bapak Bupati Keerom bebaskan Bapak Sekda Keerom, Trisiswanda Indra’.
“Kami minta hadirkan pelapor yang melapor dan mengatasnamakan masyarakat adat Keerom segera dihadirkan,” ujarnya salah satu massa.
Pada spanduk lainnya yang dibawa massa bertuliskan ‘Bapak Sekda Keerom, Trisiswanda Indra yang mampu menyelesaikan persoalan keuangan Kabupaten Keerom hak-hak ASN, perusahaan-perusahaan dan masyarakat Keerom’.
Massa kemudian menempelkan spanduk yang berisi tulisan tuntutan massa ditempelkan di dinding atau jendela Kantor Bupati Keerom dengan harapan ada ASN ataupun warga lainnya melihat aksi tersebut.
Massa yang melakukan aksi demo tidak mendapat respon dari pihak terkait (Pejabat di Kabupaten Keerom), hanya Kapolsek Arso Kota, AKP Sunardi yang hadir bersama sejumlah personil guna mengamankan jalannya aksi demo damai itu.
“Boleh sampaikan aspirasi, tapi tidak boleh palang,” pinta Kapolsek AKP Sunardi kepada pendemo.
“Kami minta Bupati Keerom, berikan keadilan, terkait kasus yang menimpa Sekda Keerom Trisiswanda Indra,” kata Elisabeth, salah satu pendemo.
Sementara Yohanis, salah satu pendemo yang datang dari Senggi meminta Bupati Keerom untuk membijaki kasus yang menimpa Sekda Keerom Trisiswanda Indra.
“Bupati Keerom harus turun untuk bantu selesaikan masalah Sekda. Sekda yang selalu lihat kami,” kata Yohanis.
Aksi demo ini digelar setelah Sekda Keerom Trisiswanda Indra ditahan di Rutan Polda Papua beberapa waktu lamanya karena dugaan kasus korupsi dana Bantuan Sosial (Bansos) tahun 2018 dengan kerugian negara mencapai Rp18,2 Miliar.
“Kami masyarakat adat orang asli Keerom dari Alang-alang 5 sampai Towe Hitam, hari ini kamis 30 Mei 204 kami melakukan aksi tuntutan keadilan demi kemanusiaan kami bicarakan hak, di Kabupaten Keerom,” kata Elisabeth dalam video yang diterima redaksi. (papuaku)
Pewarta : Bagus Wicaksono