WONDAMA, papuaku.com – Penjabat Gubernur Papua Barat, Komjen Pol (Purn). Drs. Paulus Waterpauw melanjutkan kunjungan kerja ke Kabupaten Teluk Wondama, Rabu (19/4/2023).
Gubernur Waterpauw melakukan rapat koordinasi dengan dengan Pemerintah setempat terkat penanganan stunting dan kemiskinan Ekstrem di aula Sasana Karya Kantor Bupati Wondama.
Gubernur Waterpauw dalam kesempatan tersebut mengakui untuk penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem ini diperlukan adanya kolaborasi antara pemerintah provinsi dan Kabupaten.
“Saya pikir prinsipnya apa yang disampaikan, ada kolaborasi diantara kita. Kita perlu melakukan pembinaan secara intens dan sosialisasi,” katanya.
“Pendataan perlu terus dilakukan dengan baik
Akan membentuk pasukan posko saya harap di lakukan oleh Kabupaten sebab kalau diserahkan oleh OPD nanti membebani mereka dengan tugasnya,” katanya lagi.
Gubernur juga menjelaskan tentang pola orang tua asuh dalam penanganan stunting , dimana Gubernur telah menjadi orang tua asuh bagi 10 anak di kampung Manopi, Kabupaten Teluk Wondama.
“Ini sudah merah perlu penanganan khusus
Pola orang tua asuh, tadi saya dengan OPD dari provinsi sudah menjadi orang tua asuh, saya sendiri tadi 10 orang, kuncinya adalah kolaborasi,” jelas Waterpauw.
Sementara itu, Bupati Wondama , Hendrik Mambor mengatakan apa yang sudah dilakukan oleh Gubernur dengan pola orang tua asuh, harus ditindaklanjuti oleh Kabupaten.
“Tiga bulan kita evaluasi kalau belum kita evaluasi lagi, Pak Gubernur sudah mulai untuk orang tua asuh, saya lima anak , pimpinan OPD siap ya, ” ujar Bupati.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Keluarga Berencana dan Perlindungan Anak Pemkab Teluk Wondama Yulia Inggrit Manusiwa, memaparkan cara mereka dalam penanganan stunting yakni dengan kolaborasi dengan OPD terkait.
Pihaknya juga membentuk tim untuk penanganan stunting, serta melakukan pola jemput bola untuk melakukan pendataan dan sosialisasi di lingkungan masyarakat. (**/RED)