MANOKWARI, papuaku.com – Plt. Ketua Nasional Paralympic Comitte Indonesia (NPCI) Papua Barat, Benone Rahaor membantah tuduhan dugaan penyelewengan anggaran sebesar Rp1,5 miliar yang dilayangkan Ferdinandus Ebit Koromat ke Polda Papua Barat dengan nomor LP/B/241/VIII/2024/SPKT/Polda Papua Barat tertanggal 19 Agustus 2024.
Menanggapi hal tersebut, Benone Rahaor sedang menunggu surat panggilan dari Polda Papua Barat terkait dengan pelaporan atas dirinya.
“Jika surat panggilan saya terima, saya siap datang ke Polda Papua Barat dan memberikan keterangan yang sebenar-benarnya,” ujarnya, Rabu (21/8/2024).
Ia mempertanyakan terkait dengan tuduhan yang dilayangkan kepada dirinya, sebab dirinya telah mengikuti setiap mekanisme.
“Sebelum melakukan pencairan anggaran tersebut, pihak Dispora Papua Barat melalui Kabag Keuangan meminta kita untuk membuat RAB dan kita ikuti mekanismenya,” katanya.
Ia menuturkan bahwa tidak ada penyimpangan dalam surat perintah pembayaran (SPM) sebab dirinya mendapatkan SK Plt Ketua NPCI Papua Barat dari pengurus NPCI Pusat.
“Berdasarkan SK dari pusat, kita bisa melakukan pencairan anggaran Rp1,5 miliar ini dengan RAB baru yang kita buat,” tuturnya.
Perihal tuduhan aliran dana yang ada dalam pemberitaan oleh salah satu media online yang menyebutkan aliran dana seharusnya digunakan sebagai operasional organisasi NPCI bukan untuk cabor dan atlet. Benone mengatakan bahwa dirinya tidak menggunakan RAB NPCI Papua Barat Periode 2020-2023 melainkan menggunakan RAB yang baru.
Selain itu juga, anggaran sebesar Rp1,5 miliar memang peruntukannya lebih besar kepada cabor dan atlet guna menghadapi Peparnas 2024 di Solo pada Oktober mendatang.
“Anggaran memang lebih besar kepada cabor dan atlet sebab menghadapi Peparnas. Kalau anggaran itu untuk Organisasi terus untuk persiapan Perpanas bagaimana? Jangan lah orang-orang di luaran sana mengubur mimpi para atlet disabilitas. NPCI Papua Barat hadir untuk para disabilitas,” pungkasnya. (papuaku)
Pewarta : Bagus Wicaksono