TEMINABUAN, papuaku.com – Balai Guru Penggerak (BGP) Papua Barat menghadiri Forum Pemangku Kepentingan Sekolah Penggerak di Kabupaten Sorong Selatan, Kamis (25/7/2024).
Baca Juga : BGP PB-Komisi X DPR RI Sosialisasi PPG Bagi Guru Tertentu
Kegiatan diikuti dari unsur Pemerintah Daerah, dinas pendidikan kabupaten Sorong Selatan, Sekolah penggerak Angkatan 3, BGP Papua Barat.
Kabid SD Dinas Pendidikan Kabupaten Sorong Selatan, Abdul Karim Kaliky, S.Ag mengatakan tujuan kegiatan ini guna memfasilitasi forum diskusi terkait perkembangan dan juga permasalahan dari sekolah penggerak dan dinas pendidikan yang berada di Kabupaten Sorong Selatan.
“Banyak kegiatan yang sudah dilakukan oleh BPMP maupun BGP Papua Barat,” ujarnya.
“Kepala sekolah penggerak maupun guru komite dari sekolah penggerak SD YPK II Markus Teminabuan dan SMP N 1 Kais ini sudah sangat luar biasa kemajuannya,” sambungnya.
Ia menyebutkan bahwa kalau melihat beberapa tahun kemarin sudah mengikuti tes seleksi sampai akhirnya lulus menjadi sekolah penggerak itu sudah menjadi kemajuan untuk kami di Kabupaten Sorong Selatan.
Ditambah lagi, kata Abdul Karim Kaliky. Ada lima sekolah yang mengikuti seleksi tapi hanya dua sekolah yang lulus.
“Itu berarti bapak ibu yang terpilih untuk menjadi sekolah penggerak yang mampu menjalankan program pemerintah, dan juga pada akhirnya menajdi perhatian pemerintah daerah salah satunya menambah BOS KINERJA,” katanya.
“Sekolah bapak dan ibu sudah bisa menjadi contoh kedepannya untuk sekolah sekolah yang ada di Kabupaten Sorong Selatan,” sambungnya.
Ia berharap dengan adanya forum ini untuk berkomitmen bersama BPMP dan BGP Papua Barat.
“Kalau sudah komitmen, jangan sampai tidak dilaksanakan,” ucapnya.
Ia menuturkan bahwa Kabupaten Sorong Selatan sangat tertinggal dari kabupaten lain yang ada di Provinsi Papua Barat Daya, terutama berkaitan dengan Guru Penggerak yang masih di bawah kuota dari kabupaten yang ada di Papua Barat Daya.
“Semoga dengan adanya Guru Penggerak dan juga sekolah penggerak bisa membangun pendidikan yang lebih baik dan maju di Kabupaten Sorong Selatan,” tuturnya.
Menurutnya, ada beberapa catatan utama terkait pengangkatan kepala sekolah yang harus mempunyai sertifikat guru penggerak.
“Beberapa waktu kemarin sudah kami lantik untuk kepala sekolah tetapi ketika input data syarat satu guru penggerak tidak terpenuhi jadinya belum bisa,” pungkasnya. (papuaku)
Pewarta : Bagus Wicaksono