MANOKWARI, papuaku.com – Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Papua Barat, V Julius Lois mengatakan menargetkan 1200 rumah bersubsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Hingga 25 Agustus 2022 sudah ada 700 unit rumah bersubsidi yang terbangun. Namun yang terealisasi untuk akad di perbankan sekitar 600 unit rumah.
“Saya optimis 1200 unit rumah tercapai,” ujarnya di Manokwari, Kamis (25/8/2022).
Julius menyebutkan para pengembang di lima kabupaten kota se-Papua Barat yakni Kota Sorong, Kabupaten Sorong, Kabupaten Manokwari, Kabupaten Manokwari Selatan, dan Kabupaten Kaimana menyanggupi pembangunan 1200 rumah bersubsidi.
“Kabupaten Manokwari, Kabupaten Sorong dan Kota Sorong memiliki kontribusi terbanyak dalam penjualan rumah bersubsidi,” pungkasnya.
Pihaknya terus menggenjot dari sisi pemasaran melihat tersisa empat bulan lagi.
“Kita adakan Expo REI Papua Barat yang mana masyarakat bisa melihat rumah-rumah bersubsidi pada 26 hingga 27 Agustus 2022,” katanya.
Ia menyampaikan dari target 1200 rumah, 90 persennya khusus untuk rumah bersubsidi dan 10 persennya untuk rumah non subsidi atau komersil.
“Pasar penjualan rumah non subsidi tidak terlalu besar di Papua Barat, sehingga tidak menargetkan banyak,” ujanrya.
Dirinya menyebutkan bahwa tahun 2020 pencapaian rumah bersubsidi di Papua Barat mengalami penurunan yang sangat drastis sekitar 500 unit rumah yang terjual dan pada 2021 masih dalam kondisi yang sama dengan penjualan sekitar 600 unit rumah. Penyebabnya karena adanya pandemi covid 19 sehingga penjualan rumah bersubsidi berkurang.
“Pada 2022 ini kita membuat target penjualan rumah sebesar 1200 unit rumah karena kami melihat telah menurunnya pandemi covid 19 pada dua tahun terakhir,” bebernya.
Selain dari pada itu, ada beberapa kebijakan dari pemerintah untuk mendukung masyarakat berpenghasilan rendah serta dari sisi perbankan sangat mendukung regulasi tersebut.
“Sehingga kami bersama para pengembang perumahan melihat sejumlah lokasi yang akan di bangun rumah bersubsidi,” tuturnya. (RED)