MANOKWARI, papuaku.com – Sebanyak 18.929 orang di Provinsi Papua Barat Daya mengalami pengangguran pada Februari 2024. Hal ini disampaikan Kepala BPS Papua Barat, Ir. Merry M.P pada saat press rilis keadaan ketenagakerjaan, Senin (6/5/2024).
“Dari penduduk usia kerja sebanyak 465.828 orang. Pada angkatan kerja sebanyak 314.205 orang, yang bekerja sebanyak 295.276 orang dan pengagguran sebanyak 18.929 orang,” ujarnya.
Ia mengatakan komposisi partisipasi angkatan kerja di tahun 2024 terdiri dari 295.276 orang penduduk yang bekerja. Dilihat dari jenis kelamin, penduduk Laki-laki sebanyak 189.219 orang dan perempuan sebanyak 106.058 orang.
“Pengangguran di Papua Barat Daya sebanyak 18.929 orang terdiri dari laki-laki sebanyak 8.610 orang dan perempuan sebanyak 10.319 orang,” ujarnya.
Ia menyebutkan bahwa tingkat partisipasi angkatan kerja pada Februari 2024 sebesar 67,45 persen dan tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2024 sebesar 6,02 persen.
“Hal ini berarti dari 100 orang angkatan kerja, terdapat sekitar enam orang yang pengangguran,” sebutnya.
Jika dilihat lebih rinci, kata Merry. Tingkat pengangguran laki-laki sebesar 4,35 persen sedangkan perempuan sebesar 8,87 persen.
“Jika dilihat dari tingkat pengangguran terbuka di perkotaan sebesar 7,83 peraen lebih tinggi dari pedesaan sebesar 4,01 persen,” kata Merry.
Ia mengungkapkan bahwa di Provinsi Papua Barat Daya, sebagian besar penduduk bekerja sebagai pekerja penuh (minimal 35 jam per minggu) sekitar 63,38 persen sedangkan sisanya 36,62 persen merupakan pekerja tidak penuh.
“Distribusi penyerapan tenaga kerja di tahun 2024, lebih banyak di sektor pertanian sebesar 33,33 persen, kemudian perdagangan besar dan eceran sebesar 15,01 persen dan terendah di sektor jasa perusahaan sebesar 1,35 persen,” ungkapnya.
“Pekerja di Papua Barat Daya banyak sebagai buruh atau karyawan atau pegawai,” imbuhnya. (papuaku)
Pewarta : Bagus Wicaksono