RAJA AMPAT, papuaku.com – Balai Guru Penggerak (BGP) Papua Barat menggelar lokakarya 6 program pendidikan guru penggerak di Kabupaten Raja Ampat angkatan 9, Sabtu (6/4/2024).
Kegiatan tersebut dilaksanakan di SD Negeri 25 Moko yang bertemakan keberlanjutan pengembangan diri dan sekolah.
Baca Juga : BGP Gelar Lokakarya 6 di Kota Sorong
Kepala BGP Papua Barat, Tuning Supriyadi, MPd mengatakan calon guru penggerak harus tampil beda dan harus lebih baik.
“Semua pihak melihat apakah ada perubahan perilaku dan kompetensi dari para guru penggerak atau tidak?,” ujarnya.
Ia menyebutkan bahwa salah satu upaya yang bisa dilakukan calon guru penggerak ataupun guru penggerak adalah mendapingi sekolah untuk mendaftar implementasi kurikulum merdeka tahun ajaran 2024/2025 melalui program merdeka mengajar.
“Selain itu, bisa memberikan fasilitas pemahaman kurikulum merdeka,” sebutnya.
Ia menuturkan aktifitas dan praktek baik guru penggrak diharapkan bisa dipublikasikan melalui media sosial agar kegiatan positif dan baik yang telah dilakukan di sekolah bisa dikenal banyak orang baik itu pemerintah daerah, BGP Papua Barat dan sebagainya.
Baca Juga : BGP Papua Barat Laksanakan Lokakarya 6 Guru Penggerak
Sekertaris Dinas Pendidikan, Stenly FM Sauyai, S.Pd., M.Si mengatakan bahwa selama hampir empat tahun di Raja Ampat tidak terlihat adanya keterlibatan siswa di dalam kegiatan Pendidikan, tidak adanya lomba untuk peserta didik.
“Mari guru penggerak menggerakkan untuk membuat lomba puisi, IPA, Matematika, Musik, dan sebagainya,” ujarnya.
Ia menyebutkan harus ada perubahan dalam proses mengajar di sekolah yang berpusat pada murid.
“Jangan pakai cara lama yang semua berpusat pada guru,” sebutnya.
Menurutnya, kebijakan dengan adanya guru penggerak harus membawa perubahan yang lebih baik melalui guru penggerak. Guru penggerak juga menjadi tombak utama dan tampil lebih baik dan lebih rapi.
“Dinas Pendidikan akan menyediakan kegiatan yang banyak untuk guru penggerak supaya maju dan berkembangnya sekolah yang di motori oleh guru penggerak,” kata Stenly.
“Guru dan semua satuan pendidikan harus ikuti perkembangan jaman, jika tidak akan ketinggalan dan tidak akan terpakai. Tidak ada kata terlambat untuk berkembang lihat ada pengajar yang bagus amati tiru supaya semua sama bagus,” pungkasnya. (papuaku)
Pewarta : Bagus Wicaksono