JAKARTA, papuaku.com – Pj Gubernur Papua Barat, Drs. Ali Baham Temongmere, MTP pada Rapat Koordinasi Kepala Daerah se-Indonesia di Jakarta, Selasa (2/4/2024) menjabarkan filosifi satu tungku tiga batu dalam pandangan Indonesia Emas 2045.
Ali Baham menjelaskan gambaran konsep terbaru satu tungku tiga batu bersifat universal. Filosifi tersebut menjadi landasan hidup kebersamaan masyarakat Papua Barat.
“Konsep satu tungku tiga batu, dalam kearifan lokal yakni adat, agama, pemerintah. Bahkan di daerah kami dalam satu keluarga ada tiga agama (Islam, katolik, protestan),” ujarnya.
Baca Juga : Pj Gubernur Ali Baham Sebut Satpol PP Bukan Tempat Buangan dan Jadi Garda Depan
“Yang akan kami tawarkan konsep terbaru yakni tungku pertama adalah kecerdasan intelektual, kedua kecerdasan emosional, ketiga kecerdasan spiritual,” sambungnya.
Selain itu, skenario Indonesia Emas, Papua Barat menterjemahkan meliputi ekonomi tumbuh, mandiri, adil dan sejahtera.
“Saya optimis, melalui sinergi Papua Barat bisa memberikan sumbangsih yang besar bagi Indonesia Emas 2045. Kita letakkan dasar pembangunan untuk 20 tahun mendatang,” kata Ali Baham.
Ali Baham menjelaskan isu lainnya di Papua Barat adalah sejak adanya pemekaran daerah otonomi baru, Papua Barat berhadapan dengan dinamika yang membutuhkan kolaborasi. Salah satunya adanya dampak peningkatan inflasi yang disumbang dari komoditas angkutan udara.
“Akses penerbangan ke Manokwari sangat minim padahal pekerja LNG ada di wilayah Papua Barat namun dengan saat ini masih menyinggahi Kota Sorong,” jelasnya.
“Mereka (LNG) beralasan karena standar penerbangan mereka menggunakan maskapai Garuda,” imbuhnya.
Oleh karena itu, kata Ali Baham. Operasional perpanjangan Bandara Rendani segera difungsikan. Sehingga tenaga kerja BP Tangguh tidak lagi ke Sorong melainkan ke Manokwari.
Kemudian, lanjut Ali Baham, untuk penanganan Stunting, Papua Barat juga memiliki konsep tentang 5B (Bangga Menanam, Bangga Menjual, Bangga membeli, Bangga masak dan Bangga makan). (papuaku)
Pewarta : Bagus Wicaksono