PALEMBANG, papuaku.com – Balai Guru Penggerak mengikuti rapat koordinasi Program Sekolah Penggerak Perkuat Kolaborasi Percepat Transformasi sekolah 5-8 September 2023 di Palembang.
Plt Direktur KSPTK Ditjen GTK, Dr. Kasiman, S.Pd.,S.T.,M.M dalam sambutannya mengatakan mengenai program sekolah penggerak, rencananya berjalan setelah program guru penggerak.
“Harusnya ada guru penggerak dulu kemudian sekolah penggerak,” ujarnya.
Hal tersebut, kata Kasiman lantaran asumsinya yang menjadi kepala sekolah penggerak adalah guru penggerak.
“Dari situlah dengan harapan guru penggerak yang sudah ada dapat menduduki kepala sekolah dan sekolahnya otomatis sekolah penggerak walaupun berjalanya secara mandiri,” katanya.
Ia menyebutkan sekolah penggerak lebih diutamakan adalah kepala sekolah yang diseleksi bukan sekolah, fasilitas dan tempatnya.
“Semua di mulai dari kepala sekolahnya karena apa pun kemajuan atau pengembangan sekolah itu di mulai dari kepala sekolahnya,” sebutnya.
“Oleh karena itu pendidikan yang paling utama untuk pengembangan pendidikan di Indonesia di mulai dari kepemimpinan,” sebutnya lagi.
Saat ini, lanjut Kasiman sudah memiliki banyak guru penggerak. Sekarang tinggal bagaimana bekerja sama dengan dinas pendidikan setempat yang melibatkan para guru.
“Ujung-ujungnya pendidikan adalah peningkatan hasil belajar murid melalui literasi, numerasi dan karakter,” ucapnya.
Menurutnya, setiap satuan Pendidikan memiliki nilai assesmen nasional.
“Tinggal di lihat sekolah mana yang assesmennya rendah yang bisa teratasi dengan melibatkan guru penggerak,” katanya.
Ia berharap, Balai Guru Penggerak di masing-masing wilayah mengawal setiap program unggulan Kemendikbud ristek.
“Terutama program sekolah penggerak, program guru penggerak dan implementasi kurikulum merdeka, kita lakukan dengan bergerak bersama, berkolaborasi, dan bersinergi,” pungkasnya. (gos/red)