MANOKWARI, papuaku.com – Temui Pengusaha Orang Asli Papua (OAP), Plt. Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Setda Papua Barat, Jemy Pigome meminta waktu dua hari untuk mengambil data di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Pengusaha Orang Asli Papua yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha OAP di depan pendopo Kantor Gubernur Papua Barat meminta untuk merincikan paket-paket pekerjaan di 14 OPD yang telah melaporkan paket yang akan diserahkan ke OAP.
“Paket-paket yang sudah diserahkan, kami minta perinciannya. Ini juga bentuk keterbukaan informasi,” ujar salah satu Pengusaha OAP.
“Kalau ada perinciannya, peruntukannya akan jelas. Paket pekerjaan mana yang akan diberikan kepada OAP,” sambungnya.
Salah satu pengusaha OAP juga mengkalim telah memiliki data-data yang jelas.
Menanggapi hal tersebut, bertatap muka langsung dengan pengusaha Orang Asli Papua, Jemy Pigome meminta waktu dua hari untuk mengambil data ke masing-masing OPD.
“Saya sudah mendapatkan surat tugas dari Sekretaris Daerah. Dan berikan saya waktu dua hari untuk jemput bola mengambil data,” ujarnya.
“Saat ini kita (Biro Pengadaan Barang dan Jasa) sedang berusaha mengambil data,” imbuhnya.
Ia menjelaskan pihaknya telah mengundang OPD-OPD untuk segera menyerahkan datanya. Kendati demikian, partisipasi dari OPD masih rendah yakni baru 14 OPD yang telah menyerahkan data paket penyedia untuk OAP.
“Ada juga OPD yang belum memberikan data sama sekali,” jelasnya.
Jemy Pigome memberikan waktu hingga akhir Bulan Mei 2024 untuk segera tuntas penginputan data di dalam SIRUP.
“Kami merasa dari 14 OPD tersebut belum maksimal, kami sedang berusaha mengumpulkan data sehingga pada saat memberikan rincian kepasa pengusaha OAP paketnya banyak dan pagi anggarannya juga meningkat,” kata Jemy Pigome.
Pengusaha Orang Asli Papua meminta Biro Pengadaan Barang dan Jasa untuk dalam waktu dekat sudah memberikan perinciannya. Pengusaha orang asli Papua mengancam jika dalam pekan ini tidak memberikan rincian, maka akan datang dengan massa yang lebih bayak (Senin, 27 Mei 2024) dan membakar ban di gerbang masuk Kantor Gubernur Papua Barat. (papuaku)
Pewarta : Bagus Wicaksono