SORONG, papuaku.com – Pelaksanaan program sekolah penggerak, Balai Guru Penggerak (BGP) Papua Barat melaksanakan Diskusi Kelompok Terpumpun di Kota Sorong, Sabtu (27/4/2024).
Baca Juga : BGP Papua Barat Pendampingan Pendaftaran Implementasi Kurikulum Merdeka
Kegiatan tersebut berlangsung di SMA IT Al Izzah dan dihadiri tujuh fasilitator, dua pengawas dan 18 kepala sekolah.
Ketua Tim Kerja, Bram Warmaya Lubis, SPd mengatakan bahwa kegiatan diskusi kelompok terpumpun untuk mengekskalasi dan mempercepat pendaftaran kurikulum merdeka.
Hal ini agar adanya pendampingan di tiap-tiap sekolah untuk melihat permasalahan yang terjadi bagi sekolah yang belum mendaftar kurikulum merdeka.
“Kendalanya apa? Sehingga kita perlu mempercepat kondisi agar secepatnya dan tepat waktu yang telah ditentukan,” ujarnya.
Saat ini, kata Bram. Banyak Sekolah yang belum terdaftar di kurikulum merdeka dari jenjang TK/Paud.
Ia berharap para guru bisa mendorong ke kepala sekolah agar sekolahnya bisa didaftarkan kurikulum merdeka guna pemetaan, kesiapan kondisi sekolah.
“Kurikulum merdeka memberikan pengimbasan untuk berbagi pembelajaran di sekolah,melihat proses pembelajaran sehingga memberikan dampak positif,” harapnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Sorong, Dessy Jitmau, SPd menyampaikan bagi sekolah yang belum terdata dari TK hingga PUAD, mohon utnuk secepatnya mendaftar.
“Mohon untuk secepatnya mendaftar, sama-sama melihat kepentingan mutu kualitas pendidikan khususnya di kota sorong,” ujarnya.
Ia menyebutkan bahwa tujuan pelaksanaan ini mengevalusi pelaksanan pendampingan oleh fasilitator baik dari angkatan 1, 2, dan 3 disamping itu mengidentifikasi hal-hal yg baik dalam pendampingan, perlu di ingatkan dan mengidentifikasi kendala saat pendampingan.
“Kegiatan ini sekolah penggerak diharapkan mendampingi fasilitator untuk memberikan motivasi yang akan datang untuk menjadi lebih baik, kita tunjukan yang terbaik memberi kesan yang baik untuk angkatan selanjutnya,” pungkasnya. (papuaku)
Pewarta : Bagus Wicaksono