RAJA AMPAT, papuaku.com – Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Papua Barat melaksanakan Bimbingan Teknis Peraturan Dirjen (Perdirjen) GTK nomor 7327 tahun 2023 di Raja Ampat, Selasa (2/4/2024).
Bimbingan teknis ini, merupakan kolaborasi antara Balai Guru Penggerak bersama Dinas Pendidikan Kabupaten Raja Ampat.
Baca Juga :Â Kerjasama Dinas Pendidikan, BGP Papua Barat Gerakkan Guru untuk Pemanfaatan Awan Penggerak di Raja Ampat
Kepala BGP Papua Barat, Tuning Supriyadi, MPd mengatakan model kompetensi kepala sekolah merupakan salah satu bagian yang harus dijalankan BGP Papua Barat.
Oleh karena itu, kompetensi kepala sekolah yang harus dilakukan selain pemetaan, pemodelan, peningkatan kompetensi, supervisi, fasilitasi sekaligus manuvering dan evaluasi untuk penyegaran kompetensi guru, kepala sekolah, dan pengawas.
“Ini perlu kita lakukan karena tanggung jawab BGP Papua Barat,” ujarnya.
Tuning juga menjabarkan program-program unggulan di Kementerian Pendidikan yang nantinya akan dilaksanakan secara bertahap demi kemajuan pendidikan.
“Program Awan penggerak yang baru baru ini di Rilis oleh Bapak Menteri & Ibu Dirjen GTK untuk di usulkan menjadi program unggulan di Dirjen GTK,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Raja Ampat, Juariah Saifuddin, SE MM mengucapkan terimakasih kepada BGP Papua Barat dan peserta yang telah hadir dalam bimbingan teknis.
“Kolaborasi ini hal yang baik untuk pendidikan di Raja Ampat meski tidak ada alokasi anggaran di Bimtek kompetensi kepala sekolah,” ujarnya.
Juariah pada kesempatan tersebut memberikan semangat kepada para peserta bimbingan teknis agar kegiatan bisa berjalan dengan lancar.
“Saya berharap dari kegiatan ini menghasilkan hasil yang terbaik,” ucap Juariah.
Mendapatkan penjelasan terkait program unggulan Kementerian Pendidikan, Kepala Dinas Pendidikan memberikan respon dan menerima program awan penggerak yang nantinya akan dimasukkan dalam program di Dinas.
“Mengingat masih banyak daerah di Kabupaten Raja Ampat yang masih minum atau keterbatasan jaringan internet, maka guna mendukung hal tersebut Dinas Pendidikan akan memasukkan program tersebut guna memberikan fasilitas kepada guru yang berada di daerah 3T untuk mendapatkan pelatihan yang sama dengan daerah lainnya,” bebernya.
Menurutnya, program awan penggerak sangat memiliki efek yang baik untuk guru-guru di Kabupaten Raja Ampat yang berada di daerah 3T.
“Kita bisa mengikuti merdeka mengajar meski tanpa menggunakan jaringan internet seperti daerah lain yang jaringannya memadai,” pungkasnya. (papuaku)
Pewarta : Bagus Wicaksono