MANOKWARI, papuaku.com – Bank Pembangunan Daerah (BPD) Papua menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan 2024 di Manokwari Provinsi Papua Barat, Senin (4/3/2024).
Komisaris Utama Bank Papua, Y. Derek Hegemur SH MH mengatakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang memiliki kekuasaan tertinggi dalam membahas dan mengesahkan agenda-agenda rapat sesuai ketentuan perseroan dan ADART perusahaan.
“Agenda RUPS untuk mempertanggung jawabkan kinerja keuangan Bank Papua, kerja sama setoran modal, pengesahan tantim, persetujuan Bank devisa, penetapan 4 provinsi baru sebagai pemegang saham baru,” ujarnya.
Ia menyebutkan bahwa dewan Komisaris dan direksi selama ini mengambil kebijakan-kebijakan keputusan yang sangat strategis melalui pembahasan bersama.
Ia menyampaikan bahwa terdapat lima poin yang masih menjadi pergumulan Bank Papua. Pertama, Rencana sektoral modal Bank Pembangunan Daerah Papua sebesar Rp4 triliun sesuai komitmen hasil RUPS di Kabupaten Mimika tahun 2014. Modal yang sudah disetor hingga 4 Maret 2024, sebesar Rp2.770.850.000.000. Sisa yang perlu disetor sebesar Rp1.229.150.000.000.
Kedua, Aset daerah yang diserahkan dan dimanfaatkan oleh Bank Pembangunan Daerah Papua Terkait status kepemilikan.
Ketiga, Masih ada kepala-kepala daerah yang menempatkan sebagian dana di Bank lain yang berdampak dalam pertumbuhan aset Bank Papua.
Keempat, Pengamanan yang dilakukan di daerah-daerah belum menjamin petugas dan aset Bank yang ada di daerah-daerah. Kelima, Mempercepat proses Pembangunan bank Papua.
Pj Gubernur Papua Barat, Drs. Ali Baham Temingmere, MTP selaku pemegang saham pengendali menyebutkan Pertumbuhan ekonomi Papua Barat mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan tersebut di dorong adanya relaksasi usaha masyarakat.
“Pertumbuhan ekonomi yang positif, didorong oleh konsumsi rumah tangga dan pengeluaran pemerintah,” ujarnya.
Ali Baham memberikan apresiasi kepada Bank Papua yang selama ini terus memberikan dukungan pelaksanaan pembangunan daerah serta menopang pemberdayaan masyarakat.
“Hal yang nampak, Bank Papua turut berkontribusi dalam Pembangunan daerah khsusunya pendapatan asli daerah dari pendapatan deviden penyaluran kredit-kredit korporasi, modal.kerja UMKM dan kredit ASN,” katanya.
Menurutnya, meningkatkan kinerja Bank Papua, percepatan ilmu teknologi berbasis digital menuntut semua pihak untuk mengikuti perkembangan di semua sektor temasuk perbankan.
Pj Gubernur Papua, M. Ridwan Rumasukun yang juga Pemegang Saham Mayoritas Bank Papua mengatakan rend pertumbuhan kinerja Bank Papua dalam 5 tahun terakhir terus menunjukkan peningkatan yang positif dan kompetisi Bank yang sehat. Sekalipun di tengah persaingan bisnis yang ketat.
“Kita bersyukur dengan kondisi seperti ini, merupakan gambaran bahwa Bank Papua mengarah ke arah yang lebih baik dan tetap menjaga konsistensi,” ujarnya.
Ia berharap Bank Papua mulai berkomitmen untuk terus berinovasi dan menjadi mitra yang handal dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam elektronisasi digital guna memperlancar aktivitas transaksi OPD secara mudah, real time dan lebih akurat.
“Bank Papua terus membangun kepercayaan masyarakat dan terlibat langsung percepatan Pembangunan daerah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mensejahterakan masyarakat,” paparnya.
“Bank Papua sudah harus independen untuk mengumpul dana pihak ke tiga sehingga tidak bergantung dari dana pemerintah,” pungkasnya. (papuaku)
Pewarta : Bagus Wicaksono