SORONG, papuaku.com – Balai Guru Penggerak (BGP) Papua Barat laksanakan sarasehan penguatan merdeka belajar bagi guru dan tenaga kependidikan dalam rangka koordinasi dan kolaborasi antar instansi bersama Ditjen PAUD Dikdasmen, Dinas Pendidikan dan unsur satuan pendidikan, Jumat (12/1/2024).
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sorong, Reinhard Simamora yang membuka kegiatan tersebut, mengatakan kegiatan ini untuk berdiskusi, saling berbagi praktik baik penguatan merdeka belajar guru dan tenaga kependidikan.
“Hal ini untuk memajukan pendidikan di Provinsi Papua Barat Daya tahun 2024,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, dirinya mengucapkan selamat datang kepada Direktur Jenderal Paud Dikdasmen, Dr. Iwan Syahril, P.hD.
“Suatu kehormatan bagi satuan pendidikan di Sorong Raya mendapat kesempatan bertanya dan berdiskusi mengenai hal-hal dalam melaksanakan tugas pembelajaran di sekolah,” katanya.
Ia berharap di tahun 2024 lebih baik dari tahun sebelumnya.
“Hal-hal yang belum terselesaikan di tahun sebelumnya, semoga di tahun 2024 menjadi tahun perubahan,” harapnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Paud Dikdasmen, Dr. Iwan Syahril, P.hD mengatakan berbagi praktik baik harus segera dapat dilakukan sebagai jembatan untuk bergerak, berjuang dalam mengembangkan anak-anak ke kemajuan zaman yang memiliki banyak tantangan.
“Banyak orientasi terhadap murid, dalam berbagai macam kebijakan di merdeka belajar, tentunya dengan filosofinya bapak ki hajar dewantara, beliau membahasakannya dengan bahasa konteks yg lebih nyambung yaitu “didik itu adalah petani, murid-murid adalah bibit yang ditipkan kepada petani, dimana bibit yang dititipkan tidak pernah sama, kalau bibit yang dititipkan bibit padi, maka petani tumbuhkan dia sebagai padi yang berkualitas, jika bibitnya kopi, maka tumbuhkan dia sebagai kopi yang terbaik, jangan bibit padi dipaksa mejadi kopi ataupun sebaliknya,” bebernya panjang.
“Jangan karena ilmu kita, kita tumbuhkan bibit padi dengan ilmu menumbuhkan kopi, maka hasilnya tidak akan sempurna, pendidikan bukan hanya tentang kurikulum, asesmen tapi pendidikan sejatinya untuk tumbuh kembang anak didik,” sambungnya. (papuaku)
Pewarta : Bagus Wicaksono