SORONG, papuaku.com – Balai Guru Penggerak laksanakan lokakarya 6 tentang keberlanjutan pengembangan diri dan sekolah pada program pendidikan Guru penggerak angkatan 8 Provinsi Papua Barat Daya, Jumat (17/11/2023).
Lokakarya tersebut bertempat di SD IT Alizzah Kota Sorong.
Ketua Panitia mewakili Pokja PGP Papua Barat, Wawan Rahyudi, SSi menyampaikan bangsa program pendidikan Guru penggerak angkatan 8 guna mempersiapkan pemimpin dalam pembelajaran.
Oleh karena itu, perlu adanya pendampingan oleh fasilitator Guru Penggerak, Pengajar Praktik.
“Dalam kegiatan Lokakarya 6 ini pendampingan dilakukan secara luring oleh pengajar praktik dengan tujuan untuk menghasilkan rencana kerja 1 tahun,” ujarnya.
“Sedangkan untuk pendampingan sekolah, mengidentifikasi kekuatan dirinya yang mendukung program sekolah dan menyusun rencana penguatan kompetensi diri untuk mendukung program sekolah,” imbuhnya.
Ia mengajak kepada calon Guru penggerak Kota Sorong untuk bisa berbagi praktik baik di PMM melalui akun belajar.id berupa karya naskah dan video praktik baik.
“Itu mengacu pada kaida STAR (Situasi Tantangan Aksi dan Result (hasil dan dampak),” katanya
Kepala Dinas Pendidikan Kota Sorong yang diwakilkan Kabid Paud, Desi Jitmau, S.Pd memberikan apresiasi terhadap Program Guru Penggerak.
Ia menyebutkan bahwa calon Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Sorong ini merupakan wadah komunikasi dan saling berkolaborasi antar sesama guru penggerak.
Tak hanya itu, juga wadah komunikasi sesama guru dan kepala sekolah di lingkup satuan pendidikan.
“Saya berharap calon guru penggerak ini dapat melakukan pembelajaran praktik baik dalam proses pembelajaran di kelas di satuan pendidikannya masing-masing,” ujarnya.
Ia menekankan agar calon guru penggerak Kota Sorong untuk selalu bersemangat, berinovasi dan berkolaborasi dalam komunitas-komunitas belajar yang ada di satuan pendidikan.
“Hal ini akan berdampak pada perkembangan dan kemajuan kompetensi minimal literasi numerasi dan karakter siswa sesuai dengan profil pelajar pancasila,” tutupnya. (gos/red)