JAKARTA, papuaku.com – Balai Guru Penggerak (BGP) Papua Barat mengikuti rakor implementasi kurikulum merdeka di Jakarta, Kamis (9/11/2023).
Rakor tersebut berfokus pada refleksi 6 strategi kemdikbud khususnya pada pelaksanaan dan penguatan implementasi kurikulum merdeka di sekolah.
Kepala BGP Papua Barat, Tuning Supriyadi, MPd mengatakan dalam implementasi kurikulum merdeka Guru bisa memanfaatkan enam strategi tersebut dalam penguatan di sekolah.
“Untuk pesertanya dari masing-masing UPT di setiap daerah yang terbagi dalam kelompok-kelompok kecil,” ujarnya.
Kelompok tersebut, kata Tuning guna merefleksikan program penguatan implementasi kurikulum merdeka yang telah terlaksana.
“Khususnya untuk Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya, BGP melakukan penguatan penggerak komunitas belajar yang terdiri dari Guru Penggerak, Pengawas, Duta Teknologi dan Narasumber praktik baik untuk memberikan penguatan bagi sekolah dan Guru dalam IKM mandiri dengan pemanfaatan PMM,” katanya.
Lebih lanjut, bagi daerah khusus 3T, BGP Papua Barat mengembangkan Awan Penggerak yang dapat digunakan untuk mengakses materi PMM walaupun tanpa jaringan internet.
Menurutnya, peningkatan kompetensi Guru menjadi hal yang penting dalam Implementasi Kurikulum Merdeka seperti kemauan untuk refleksi, kolaborasi, dan berbagi.
“Diharapkan terus berkembang untuk meningkatkan hasil belajar murid menuju profil pelajar Pancasila,” tutupnya. (gos/red)