SORONG, papuaku.com – Balai Guru Penggerak (BGP) Papua Barat menggelar program pendidikan Guru penggerak (PGP) angkatan 8 reguler di Kota Sorong Provinsi Papua Barat Daya, Selasa (7/11/2023).
Kegiatan tersebut mengusung tema “Kolaborasi dalam Pengelolaan Program yang Berpihak pada Murid”.
Kabid SD Dinas Pendidikan Kota Sorong, Marike Kambuaya, AMd mengatakan tujuan dari lokakarya untuk menyiapkan para pendidik Indonesia masa depan yang mampu mendorong tumbuh kembang secara holistik, aktif dan pro aktif.
“Guru penggerak harus menjadi pemimpin pembelajaran yang berpusat pada murid,” ujarnya.
Ia menyebutkan bahwa guru perlu memberikan kesempatan pada murid untuk mengembangkan kapasitasnya dalam mengelola pembelajarannya sendiri.
“Hal ini agar potensi kepemimpinannya dapat berkembang dengan baik,” sebutnya.
“Guru penggerak harus menjadi agen transformasi bagi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil pelajar pancasila,” imbuhnya.
Menurutnya, kegiatan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi sehingga bisa menghasilkan profil guru penggerak.
Profil guru penggerak, lanjut Marike Kambuaya mengembangkan diri dan guru lain dengan refleksi, berbagi dan kolaborasi.
Tak hanya itu, memiliki kematangan moral, emosional dan spiritual, untuk berperilaku sesuai kode etik, merencanakan, menjalankan, merefleksikan, dan mengevaluasi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
Kemudian melibatkan orang tua, mengembangkan dan memimpin upaya mewujudkan visi satuan pendidikan yang mengoptimalkan proses belajar yang berpihak pada peserta didik yang mana harus relevan dengan kebutuhan komunitas di sekitar satuan pendidikan.
“Kolaborasi dengan orang tua peserta didik dan komunitas untuk pengembangan satuan pendidikan dan kepemimpinan pembelajaran,” tutupnya. (gos/red)