MANOKWARI, papuaku.com – Anggota Real Estate Indonesia (REI) se-Tanah Papua mendapat pendidikan pendidikan dan pelatihan terkait dengan regulasi yang terbaru.
Pendidikan dan Pelatihan se-Tanah Papua yang dilaksanakan di Papua Barat dengan mendatangkan pemateri handal dari DPP REI, Kamis (21/9/2023).
Waketum Bidang Perumahan Subsidi dan Perumahan Aparatur Pemerintah DPP REI, Nelly Suryani mengatakan pada diklat anggota REI se-Tanah Papua mendapat pemahaman pendidikan dan pelatihan regulasi baru yang berlaku dan juga kriteria, metode kerja sebagai developer yang berkembang.
“Kualitas rumah yang kita serah terimakan seharusnya bisa dipertanggung jawabkan dan tidak mengecewakan pembeli,” ujarnya.
Ia menyebutkan, DPP REI memastikan pembangunan perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah dengan benar.
Selain itu, pada pelaku usaha bidang properti juga mendapatkan untung. Namun untung yang bermoral.
“Saya sebutkan untung yang bermoral yang mana memperhatikan kualitas, harga sesuai dengan kondisi indeks kemahalan konstruksi (IKK) dan sebagainya,” sebutnya.
Sementara itu, Ketua DPD REI Papua Barat, V Julius Lois mengatakan bisnis properti menjadi ujung dari semua bisnis.
“Kalau ada penurunan ekonomi, properti terlebih dahulu yang terdampak,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa pendidikan dan pelatihan memberikan pemahaman mulai dari pembebasan lahan sampai proses menjadi rumah serta tata ruangnya.
“Developer di Tanah Papua pasti banyak memiliki tantangan. Namun saya yakin pasti ada jalan keluarnya,” jelasnya.
Ia mengungkapkan bahwa pembangunan rumah bersubsidi di Tanah Papua pernah mencapai 5100 unit. Kami melihat lahan-lahan yang tersedia untuk di bangun rumah bersubsidi tersedia.
“Kami akan memulai lagi agar 5000 sampai 6000 unit rumah bersubsidi bisa terbangun,”
Dengan pergerakan pembangunan ini, 175 bisnis turunan lainnya juga otomatis ikut tergerak seperti semen dan lain sebagainya. (gos/red)