MANOKWARI, papuaku.com – Kemendikbud Ristek melalui Balai Penjamin Mutu Pendidikan dan Balai Guru Penggerak melakukan pendampingan implementasi kurikulum merdeka bagi daerah 3T.
Kepala Sub Bagian Umum Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Papua Barat, Eko Purnomo Tunyanan, M.Pd mengatakan setiap sekolah saat ini telah mengimplementasikan kurikulum merdeka.
Namun kendati demikian, implementasi kurikulum merdeka belum menjangkau daerah 3T atau daerah khusus.
“Hanya sekolah-sekolah di perkotaan saja yang mengimplementasikan kurikulum merdeka,” ujarnya, Senin (11/9/2023).
Ia menyebutkan pendampingan implementasi kurikulum merdeka dengan memanfaatkan awan penggerak yang diikuti 10 sekolah dari jenjang SD dan SMP.
“Inovasi yang dicanangkan saat LDP tim 5 yakni awan penggerak,” sebutnya.
Salah satu tujuan awan penggerak, kata Eko yakni mempercepat satuan pendidikan daerah 3T atau daerah khusus untuk mendapatkan informasi yang sama.
“Dari hasil rapat LDP, pilot project terdiri dari 2 kabupaten yaitu, Kabupaten Maybrat yang menjadi tanggung jawab BGP Papua Barat dan Kabupaten Manokwari Selatan yang menjadi tanggung jawab BPMP Papua Barat,” katanya.
Ia berharap dengan pelaksanaan kegiatan tersebut menjadi terbukanya akses bagi guru untuk mendapatkan informasi dari Platform Merdeka Mengajar khususnya daerah 3T atau daerah khusus agar dapat membantu tumbuhnya generasi ke depan. (gos/red)