MANOKWARI, papuaku.com – Laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) Pemerintah Manokwari, pendapatan daerah tahun 2022 sebagian besar bergantung dari transfer pemerintah pusat dan provinsi.
“Pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Manokwari masih relatif kecil,” ujar Bupati Manokwari, Hermus Indou, SIP, MH, Senin (19/6/2023).
Hermus mengatakan realisasi pendapatan daerah tahun 2022 mencapai 94,63 persen atau sebesar Rp1.358.611.398.870 dari target Rp1.435.757.563.859.
“Kenaikan dan penurunan pendapatan daerah dipengaruhi oleh kondisi ekonomi makro nasional,” katanya.
Pendapatan asli daerah (PAD), kata Hermus memberikan kontribusi terhadap APBD sebesar 8,3 persen. Realisasi kontribusi PAD sebesar Rp.95.298.163.768 dari target sebesar Rp115. 363.090.023 atau mencapai 82,81persen.
Pendapatan transfer sebesar Rp1.263.313.235.104 memberikan kontribusi terhadap APBD sebesar 91,97 persen.
“Untuk meningkatkan PAD terutama sektor pajak, pemerintah berupaya melakukan terobosan sehingga jika terjadi penurunan pada salah satu sektor dapat mengupayakan peningkatan di sektor lain yang memiliki potensi,” kata Hermus.
Ia menyebutkan segi pengelolaan belanja, mengatur dengan pola pembelanjaan yang proporsional, efisien dan optimal terhadap berbagai kebutuhan.
Prioritas belanja daerah pada Tahun 2022 diarahkan sesuai rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) tahun 2021-2026.
Pemerintah Kabupaten Manokwari menargetkan alokasi belanja sebelum perubahan APBD Tahun 2022 sebesar Rp1.428.794.946.009 setelah perubahan APBD alokasi belanja bertambah sebesar 0,82 persen atau Rp.11.672.124.900 sehingga menjadi Rp1.440.467.070.099.
“Alokasi belanja tersebut membiayai belanja operasional, belanja modal, belanja tak terduga dan belanja transfer,” sebut Hermus. (gos/red)