MANOKWARI, papuaku.com – Pemerintah Provinsi Papua Barat bersama pemerintah Manokwari menggelar rapat tim terpadu pengembangan Bandara Rendani Manokwari, Papua Barat, Kamis (15/6/2023).
Rapat tersebut dilaksanakan di ruang rapat Kantor Gubernur Papua Barat secara tertutup membahas pengembangan Bandara Rendani.
Berdasarkan data yang diperoleh media ini, konsep pengembangan Bandara Rendani sangat megah dan fantastis dengan model atap lengkung dan memiliki 4 garbarata dibangun di tanah seluas 139 hektar.
Bupati Manokwari, Hermus Indou, SIP, MH mengatakan rapat tim terpadu pengembangan Bandara Rendani Manokwari terlebih dahulu menyamakan persepsi baik dari pemerintah daerah maupun masyarakat.
“Kita ingin memastikan pengosongan kawasan pemukiman di areal Bandara Rendani bisa dilakukan dalam waktu yang secepatnya baik perpanjangan Runaway maupun terminal bandara dan pengembangan lainnya di atas areal yang bersertifikat milik pemerintah (Kementerian Perhubungan),” ujarnya usai rapat tertutup.
Ia menuturkan bahwa pemerintah sedang menyusun rencana dan langkah-langkah teknis untuk menginventarisir rumah-rumah dinas yang terkena dampak pengembangan Bandara Rendani Manokwari.
“Kita bekerja sama dengan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) untuk melakukan penilaian secara objektif terhadap objek-objek yang terdampak dari pengembangan,” tuturnya.
Pemerintah daerah dalam waktu yang tidak lama usai menyamakan persepsi akan melakukan sosialisasi pengembangan Bandara Rendani Manokwari. (gos/red)