MANOKWARI, papuaku.com – Balai Guru Penggerak (BGP) Papua Barat mengikuti workshop manajemen Ketatausahaan dan kearsipan di Kita, Bali pada 13-15 Maret 2203.
Pelaksanaan workshop tersebut oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbudristek.
Direktur Dirjen GTK, Kemendikbudristek, Prof. Dr. Nunuk Suryani, MPd mengatakan workshop ini merupakan hal yang penting sebab program-program guru dan tenaga kependidikan ada ketatausahaan di balik layar.
“Kearsipan masih belum mandiri, sehingga di perlukan penataan arsip,” ujarnya, Senin (13/3/2023).
Ia menyebutkan terkait dengan penyerahan, guru dan tenaga kependidikan masih dalam urutan bawah. Oleh sebab itu, belum berjalan sebagaimana mestinya.
“Penggunaan aktivitas di Sinde juga jadi penilaian di GTK masih belum maksimal,” sebutnya.
“Program prioritas sudah masuk tahun ke ketiga dan sudah dapat hasilnya,” imbuhnya.
Menurutnya, publikasi dari subbag umum harus jeli dalam melihat sisi positif kepada masyarakat berupa hasil-hasil yang tercapai.
“Penataan SOP sebagai standar di setiap sesi, juga terkait kerjasama dengan publik luar,” katanya.
Dirinya sangat senang, sebab telah memiliki 33 rumah (BGP) di Indonesia. Sehingga perlu adanya penyamaan standar protokoler.
Prof Nunuk juga mengucapkan terimakasih kasih untuk BGP Bali yang telah menyiapkan kegiatan pelatihan dengan serius dan berjalan dengan baik.
Sementara itu, Kepala BGP Papua Barat, Tuning Supriyadi, M.Pd mengatakan hasil yang diperoleh dari pelatihan tersebut nantinya akan diimplementasikan di BGP Papua Barat.
“Nanti akan kita implementasikan di BGP Papua Barat,” ujarnya.
Ia mengakui bahwa penataan arsip dan publikasi sangat perlu agar kinerja BGP Papua Barat bisa diketahui masyarakat.
“Kita akan maksimalkan hal tersebut,” singkatnya. (GOS/RED)