MANOKWARI, papuaku.com – Sebanyak 114 Guru yang tersebar dalam empat kabupaten kota di Papua Barat dan Papua Barat Daya mengikuti coaching clinic calon Guru Penggerak (CGP) angkatan 8.
Kepala Balai Guru Penggerak (BGP) Papua Barat, Tuning Supriyadi, M.Pd mengatakan jumlah tersebut yang telah lulus seleksi tahap pertama dalam penilaian CV, dokumen, dan Esai.
“Kota Sorong berjumlah 31 orang, Kabupaten Sorong berjumlah 24 orang, Raja Ampat berjumlah 15 orang dan Fakfak berjumlah 44 orang,” ujarnya merincikan, Jumat (27/1/2023).
Ia menjelaskan calon guru penggerak mulai dari TK hingga SMA baik aparatur sipil negara (ASN) maupun non ASN dari sekolah negeri ataupun swasta.
Mengikuti seleksi calon guru penggerak harus memiliki akun guru pada Dapodik, pendidikan minimal strata 1, pengalaman mengajar minimal 5 tahun, memiliki masa sisa mengajar tidak kurang dari 10 tahun serta usia tidak melebihi 50 tahun, tidak mengikuti diklat CPNS, PPG atau lainnya.
Ia melihat antusiasme guru yang ingin menjadi guru penggerak cukup banyak. Calon guru penggerak saat melaksanakan coaching clinic memberikan apresiasi yang luar biasa.
“Mereka (guru, red) melihat coaching clinic sangat membantu pemahaman seorang guru mulai dari tes simulasi mengajar hingga praktik yang baik,” kata Tuning.
Ia berharap para guru yang nantinya menjadi guru penggerak bisa menciptakan pemimpin pembelajaran yang berpusat pada murid mulai dari pengembangan diri, kolaborasi dan sebagainya.
“Sehingga guru bisa merencanakan, menjalankan, merefleksikan serta mengevaluasi pembelajaran yang berpusat pada murid dengan melibatkan orang tua,” tandasnya.
“Selain itu, kolaborasi dengan orang tua dan komunitas untuk mengembangkan sekolah serta menumbuhkan kepemimpinan siswa,” imbuhnya. (GOS/RED)