MANOKWARI, papuaku.com – Balai Guru Penggerak (BGP) Papua Barat melaksanakan lokakarya pengolahan nilai dan pelaporan hasil asesmen bagi sekolah penggerak pada 24 hingga 26 Oktober 2022. BGP Papua Barat bekerja sama dengan fasilitator dari Unipa.
Pada kegiatan tersebut turut hadir kepala sekolah dan dua orang guru sekolah penggerak dari empat kabupaten yakni Manokwari, Teluk Wondama, Teluk Bintuni dan Kota Sorong.
Kepala BGP Papua Barat, Tuning Supriyadi, M.Pd meminta peran aktif semua kepala sekolah penggerak beserta jajarannya karena kemajuan pendidikan ujung tombak nya ada pada sekolah.
“Terkhusus bapak ibu guru dalam mengelola pembelajaran hendaknya sesuai kebutuhan peserta didik,” ujarnya, Selasa (25/10/2022).
Ia mengatakan sebelum melakukan pembelajaran, sebaiknya sekolah melakukan asesmen diagnosis untuk memetakan kondisi dan kebutuhan peserta didik.
“Kemampuan bapak ibu guru, fasilitas yang dimiliki dapat dijadikan acuan dalam membuat perencanaan pembelajaran yang lebih baik,” katanya.
Selain itu, bapak ibu guru dapat memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah, kesukaan anak, kebutuhan anak juga dapat dijadikan sebagai bahan penyusunan perencanaan pembelajaran.
“Sehingga dalam mengelola pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan tujuan pembelajaran dapat tercapai,” ucap Tuning.
Ia berharap melalui kegiatan lokakarya, memberikan bekal kepada kepala sekolah penggerak dan guru agar bisa mengelola pembelajaran serta asesmen yang berorientasi pada siswa.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Manokwari, Marthinus Dowansiba, S.Pd., M.Si. menyampaikan ucapan terimakasih kepada BGP Papua Barat dan Unipa atas kolaborasinya dalam mendukung merdeka belajar melalui program sekolah penggerak.
“Pendidikan menjadi tanggungjawab bersama. Keterlibatan semua stakeholder menjadi penting dalam mewujudkan generasi unggul di Papua Barat. Hal ini sesuai visi misi Mendikbud membentuk Profil pelajar Pancasila,” ujarnya.
BGP Papua Barat juga melakukan pendampingan lokakarya kurikulum program sekolah penggerak angkatan 2 tahun pertama Provinsi Papua Barat dengan lima orang fasilitator, 16 kepala sekolah dan 28 dewan guru sekolah penggerak.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Manokwari membuka dan meminta untuk serius mengikuti kegiatan tersebut sebab penting untuk meningkatkan SDM di Tanah Papua Barat. Dirinya juga mengapresiasi BGP Papua Barat telah melaksanakan kegiatan tersebut.
“Kegiatan lokakarya kurikulum pengolahan nilai dan pelaporan asesmen program sekolah penggerak angkatan 2 tahun pertama Provinsi Papua Barat bertujuan untuk memperkuat pemahaman guru dan kepala sekolah dalam implementasi kurikulum merdeka di satuan pendidikan terkait program sekolah penggerak,” tutup Marthinus. (RED)