MANOKWARI, papuaku.com – Kepala Dinas Pendidikan Papua Barat, Barnabas Dowansiba menjawab terkait kekurangan guru SMA dan SMK di Papua Barat sebanyak 1.261 guru terbagi masing-masing sebanyak 747 guru SMA dan 514 guru SMK.
“Sudah ada guru-guru PPPK dan saat ini masih berada di meja gubernur untuk tanda tangan surat keputusan,” ujarnya di Manokwari, Senin (24/10/2022).
Ia mengatakan kekurangan guru merupakan hal yang sangat penting sebab berbicara pendidikan atau siswa yang berkualitas dan bermutu perlu adanya guru.
“Kalau tidak ada guru maka sama saja. Tidak mungkin satu guru mengajar ke semua anak,” katanya.
Barnabas menyebutkan bahwa periode ke tiga sudah ada 172 guru yang menerima SK PPPK tambah lagi dengan yang sebelumnya sekitar 600-an guru. Jadi totalnya sekitar 772-an guru.
“Kekurangan guru masih kurang sedikit. Setengahnya sudah terjawab,” sebutnya.
Dari total keseluruhan, lanjut Barnabas kita perkirakan tahun ini dan tahun depan sudah ada guru untuk mengisi kekosongan guru tersebut.
“Guru-guru tersebut merupakan guru baru dalam pengangkatan PPPK,” tukasnya.
Ia mengakui bahwa adanya keterlambatan pengeluaran SK PPPK, namun Ia meminta kepada guru-guru yang tersebar di Papua Barat untuk bersabar.
“Saya minta guru-guru bersabar karena masih proses penandatanganan surat keputusan,” tukasnya.
Menurutnya, kekurangan guru SMA dan SMK masih lebih sedikit daripada SD dan SMP.
Rapat kerja Bupati dan Walikota se-Papua Barat telah membahas hal tersebut dan mengupayakan untuk menganggarkan dalam menyekolahkan guru.
“Kabupaten kota se-Papua Barat harus menyiapkan anggaran dalam menyekolahkan guru khusus dalam mengisi kekurangan-kekurangan guru tersebut,” tutupnya. (RED)