MANOKWARI, papuaku.com – Penjabat Bupati Maybrat, Bernhard E. Rondonuwu menyatakan kesiapannya mengatasi persoalan yang ada di Kabupaten Maybrat.
Hal tersebut disampaikan usai mendapat pesanan persoalan dari Penjabat Gubernur Papua Barat, Komjen Pol (Purn) Paulus Waterpauw, Selasa (23/8/2022) di Manokwari setelah dirinya dilantik.
“Saya akan melaksanakan tugas dan kepercayaan dari negara melalui kementerian dalam negeri,” ujarnya.
“Saya akan datang terlebih dahulu, kenal dahulu di dalam dengan seluruh rekan-rekan pegawai dan bersama-sama dengan tokoh masyarakat, tokoh agama yang ada di Maybrat,” imbuhnya.
Sebelumnya, Waterpauw telah berpesan untuk menyelesaikan pengungsi atau eksodus dari wilayah Aifat Timur, Aifat Timur Raya dan Kisor Distrik Aifat Selatan untuk segera mengembalikan ke kampung halaman.
“Lakukan penanganan terpadu dan koordinasikan dengan pemangku kepentingan di Maybrat,” ujar Waterpauw.
Waterpauw menuturkan untuk juga menangani minimnya bantuan bahan pangan bagi anak-anak di wilayah tersebut.
Selain itu, penjabat gubernur berpesan untuk menghindari penduduk siluman yang masuk ke Maybrat.
“Masyarakat perlu jaminan keamanan terhadap kelompok sipil bersenjata,” ucap Waterpauw.
Ia menegaskan untuk melakukan pengoptimalan kehadiran Koramil dan Polsek di Maybrat serta peran eksekutif dan legislatif.
Disamping itu, terkait akses jalan dari Susmuk menuju Teluk Bintuni, lanjut Waterpauw merupakan ruas jalan nasional.
“Rancang target jangka pendek untuk pembangunan jalan dan jembatan yang rusak,” tuturnya.
Konsensus yang telah mendapat kesepakatan bersama pada 3 Oktober 2020 di Kemurkek, semua pihak harus berkomitmen terhadap hal tersebut. Ada pakta integritas perdamaian bersama antara kelompok wilayah Ayamaru.
“Menteri dalam negeri Almarhum Tjahjo Kumolo menyaksikan konsensus waktu itu terkait pakta integritas tersebut,” tutup Waterpauw. (RED)