MANOKWARI, papuaku.com – Sekolah menegah kejuruan (SMK) Desain komunikasi visual (DKV) Raja Ampat membuat wayang sagu sebagai bentuk gabungan budaya antara Jawa dan Papua.
Kepala Sekolah SMK DKV, Jajang Kusnara mengatakan wayang tersebut hasil karya siswa SMK DKV.
“Dulu namanya wayang papua,” ujarnya, Senin (27/6).
Wayang sagu terbuat dari pohon sagu. Selain bisa dimanfaatkan sebagai bahan makanan pokok, atap rumah tetapi bisa juga menjadi karya seni.
“Dari wayang sagu banyak orang yang bisa berkarya dan bekerja, mulai dari pahatan, jahitan dan sebagainya,” kata Jajang.
Secara khusus dalam pementasan, wayang sagu menceritakan sebuah legenda atau cerita daerah dari Papua.
“Wayang ini 75 persen terbuat dari pohon sagu dan 25 persen dari kayu susu,” ucapnya.
“Setiap tokoh memiliki ciri khas tersendiri dari wajah, mahkota dan lainnya,” tambahnya. (RED)