MANOKWARI, papuaku.com – Balai Guru Penggerak (BGP) Papua Barat memperkuat pemahaman guru dan kepala sekolah dengan melaksanakan lokakarya toleransi angkatan ke dua tahun pertama selama tiga hari dari 22 hingga 24 November 2022.
Kepala Dinas Pendidikan Manokwari, Martinus Dowansiba, S.Pd, M.Si mengatakan dengan memperkuat pemahaman tersebut, sehingga bisa mengimplementasikan kurikulum merdeka pada satuan pendidikan terkait program sekolah penggerak.
“Setelah mendapatkan ilmunya bisa mengimplementasikan di sekolah tempat guru-guru bertugas,” ujarnya, Selasa (22/11/2022).
Ia menyebutkan guru harus memberikan yang terbaik kepada anak didik sehingga sumber daya manusia di tanah Papua memiliki kompetensi yang unggul.
“Ini menjadi tanggung jawab kita semua untuk memberikan yang terbaik kepada anak didik kita,” sebutnya.
Ia menuturkan bahwa ini bisa memberikan hasil yang terbaik kepada generasi ke depan agar memiliki daya saing dengan daerah luar baik kabupaten maupun provinsi di seluruh Indonesia.
“Ini tugas kita bersama. Mari wujudkan generasi unggul di Papua Barat,” tuturnya.
Kegiatan tersebut turut hadir Kapokja Tranformasi Digital Balai Guru Penggerak Provinsi Papua Barat, perwakilan dari Fasilitator, Dr. Rima Herlina Setiawati Siburian, S.Hut., M.Si dari Staff Pengajar UNIPA, dan seluruh peserta program Sekolah Penggerak. (RED)