MANOKWARI, papuaku.com – Mendekati Hari Raya Kegamaan Idul Adha 1445 Hijriah, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Papua Barat hingga kini terus melakukan Pengawasan hewan Qurban.
Baca Juga : Uji Emisi, Kendaraan Dinas Pj Gubernur dan Pj Sekda Papua Barat di Bawah Ambang Batas
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Papua Barat, Dr. drh. Hendrikus Fatem, M.P mengatakan di Papua Barat belum ada laporan penyakit hewan menular strategis berbahaya untuk di waspadai.
Kendati demikian, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Papua Barat tetap berada di dalam posisi waspada. Kebanyakan hewan yang dilakukan pemotongan di Papua Barat adalah hewan ternak berasal dari budidaya masyarakat.
“Tidak ada hewan Qurban dari luar Papua Barat dan kita terus lakukan pengawasan hewan Qurban,” ujarnya, Senin (10/6/2024).
Ia menyebutkan untuk mendatangkan hewan Qurban kembali lagi kepasa ketersediaan di setiap kabupaten di Papua Barat.
“Kalau memang membutuhkan hewan Qurban dari luar, bisa menyurat dan meminta kuota-kuota yang ditentukan dengan rekomendasi terbatas khusus untuk Idul Adha,” sebutnya.
Hingga kini, kata Hendrikus Fatem. Sudah ada permintaan hewan Qurban yakni dari Kabupaten Fakfak dan Kabupaten Kaimana.
“Fakfak dan Kaimana masing-masing meminta 60 ekor sapi Qurban,” katanya.
“Untuk daerah lain, masih menggunakan sapi-sapi yang dibudidayakan masyarakat,” katanya lagi.
Ia mengatakan untuk kesehatan hewan nantinya pada saat Hari Raya Idul Adha, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada masing-masing kabupaten.
“Manakala kabupaten kekurangan tenaga kita akan membackup. Tapi untuk Kabupaten Manokwari, kita akan tetap membackup karena domisili Provinsi ada di Manokwari sehingga tim dokter hewan dan para medis akan turun ke Kabupaten Manokwari dan membagi tugas,” pungkasnya. (papuaku)
Pewarta : Bagus Wicaksono