MANOKWARI, papuaku.com – Kepala Dinas Perhubungan Papua Barat, Alberth Nakoh mengakui bahwa belum ada Trayek lintas kabupaten.
“Sudah bertahun-tahun trayek antar kabupaten tidak ada,” ujarnya baru-baru ini.
Ia menyebutkan bahwa dengan adanya trayek lintas kabupaten membuat ongkos angkutan yang dikeluarkan masyarakat menjadi lebih kecil.
Ia mencontohkan ketika dirinya menjabat sebagai Pj Bupati Maybrat, mendatangkan bis dengan kerja sama dengan Damri untuk memperkecil ongkos angkutan.
“Tadinya 500 ribu per orang menggunakan Hilux, sekarang menjadi 50-100 ribu per orang menggunakan bis,” katanya.
Menurutnya, pihaknya tidak serta merta mengeluarkan trayek lintas kabupaten sebab harus ada pembicaraan dengan lintas sektor sehingga tidak permasalahan di kemudian hari.
“Trayek angkutan antar kabupaten nanti kita kerja sama dengan pihak damri dan pemerintah kabupaten untuk mengatur trayek nya karena ketika langsung mengatur trayek pasti terjadi persoalan di lapangan,” katanya.
“Misalnya saja kita jalankan bis, nanti kendaraan Hilux dan lainnya akan ribut sehingga harus dibicarakan secara baik dengan pengambil kebijakan di Papua Barat,” sambungnya.
Selama ini, belum adanya trayek lintas kabupaten lantaran jangkauan medan yang cukup susah sehingga hanya kendaraan Hilux yang mampu melintasi.
“Yang tidak bisa di jangkau dengan bis karena memiliki faktor kecelakaan yang lebih tinggi. Yang bisa menjangkau hanya Hilux,” pungkasnya. (gos/red)