MANOKWARI, papuaku.com – Pemerintah Papua Barat bersama Kodam XVIII/Kasuari melaksanakan rapat koordinasi ketahanan pangan di kantor gubernur, Selasa (14/11/2023).
Plt Sekda Papua Barat, Dr. Jacob S Fonataba, MSi mengatakan rakor ketahanan pangan tersebut guna mengoptimalkan lahan yang ada agar tidak terjadi kelangkaan pangan.
“Kita masih memiliki banyak lahan-lahan yang bisa di optimalkan menjadi lahan produktif,” ujarnya.
Ia menyebutkan bahwa hingga kini, Papua Barat masih mendatangkan beras dari luar daerah.
“75 persen masih mendatangkan dari luar Papua Barat. Kalau pasokan ini dihentikan maka terjadi gejolak pangan hingga kelangkaan,” sebutnya.
Oleh karena itu, kata Jacob Fonataba agar tidak terjadi kelangkaan pangan, maka perlu menghidupkan kembali lahan-lahan yang ada.
“Kita masih mempunyai lahan potensial sekitar 15 ribu hektar untuk padi sawah,” katanya.
Pemerintah Papua Barat akan merancang sedemikian rupa agar petani milenial juga ikut terjun terlibat dalam ketahanan pangan sehingga menjadi sumber pendapatan dan menyiapkan bahan pangan untuk daerah. Selain itu juga, tidak ketergantungan dari pihak luar.
“Kita sudah petakan ulang yang bekerja sama dengan Universitas Papua dengan menggunakan geospasial,” jelasnya.
Langkah awal, kata Sekda Papua Barat terlebih dahulu menginventarisir kembali data-data dari dinas terkait di masing-masing kabupaten.
Sebelumnya, akibat dari konflik dari beberapa negara yang menjadi pemicu suplai bahan pangan Indonesia yang mulai melakukan pembatasan, Presiden telah melakukan antisipasi yang melibatkan semua sektor termasuk TNI Polri. (gos/red)