MANOKWARI, papuaku.com – Pencapaian realisasi investasi di Papua Barat tahun 2022 menembus angka Rp4,7 triliun. Angka tersebut berkisar 171 persen dari target yang diberikan Kementerian Investasi yakni Rp2,74 triliun.
Penjabat Gubernur Papua Barat, Komjen Pol (Purn) Drs. Paulus Waterpauw M.Si dalam paparannya mengatakan realisasi investasi yang tercatat Dinas Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) tersebut dari 1.082 proyek.
“Untuk Penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp3,2 triliun dan penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp1,4 triliun,” ujarnya, Selasa (28/3/2023).
Ia menjelaskan saat ini Papua Barat sudah membawahi 7 kabupaten sehingga perlu adanya kerja keras untuk meningkatkan investasi.
Selain itu, perlu adanya kondusifitas wilayah, promosi investasi dan pemanfaatan lahan.
“Kita (pemerintah) akan merevisi RTRW dalam pemanfaatan lahan supaya bisa menarik investor masuk ke Papua Barat,” kata Waterpauw.
“Jika tidak bisa menjaga kondusifitas wilayah, maka iklim investasi di Papua Barat akan lesu,” katanya lagi.
Waterpauw menjabarkan secara keseluruhan, realisasi investasi baik PMDN dan PMA tahun 2022 tertinggi di Kabupaten Fakfak, Kabupaten Sorong dan Kabupaten Manokwari.
“Fakfak senilai 1,6 triliun, Kabupaten Sorong senilai Rp1,091 triliun dan Manokwari senilai Rp679 miliar,” ucapnya.
Ia lebih merincikan bahwa realisasi investasi PMDN tertinggi di Kabupaten Fakfak, Manokwari dan Kota Sorong.
Realisasi investasi di Kabupaten Fakfak sebesar Rp1,5 triliun, Manokwari sebesar Rp643 miliar dan Kota Sorong sebesar Rp425 miliar.
“Investasi tersebut meliputi tanaman pangan dan perkebunan, kehutanan, jasa lainnya, perdagangan dan reparasi, industri lainnya, industri kayu, perikanan, hotel dan restoran,” rinci Penjabat Gubernur.
Sedangkan untuk PMA tertinggi di Kabupaten Sorong, Teluk Bintuni dan Fakfak. Kabupaten Sorong sebesar Rp1 triliun, Teluk Bintuni sebesar Rp203 miliar dan Kabupaten Fakfak sebesar Rp103 miliar.
“Investasi asing meliputi tanaman pangan dan perkebunan, industri kayu, industri lainnya, industri kimia, perdagangan dan reparasi,” pungkasnya. (GOS/RED)