MANOKWARI, papuaku.com – Bupati Manokwari, Hermus Indou, SIP, MH mengatakan 25 dari 133 anak di Manokwari sudah bebas dari resiko stunting.
Ia menyebutkan bahwa sebelumnya ada 135 anak yang mengalami resiko stunting di Manokwari. Namun satu anak sudah meninggal dunia dan satu anak sudah pindah ke daerah lain.
“Dari 135 anak, satu anak meninggal dunia dan satu anak sudah pindah domisili ke Jayapura,” ujarnya, Selasa (25/7/2023).
Ia menuturkan pemerintah Manokwari sudah 48 hari penanganan stunting dan masih ada 108 anak yang dalam penanganan.
“Setiap hari kita berikan makanan tambahan kepada anak-anak stunting sesuai dengan ahli gizi. Kader PKK dan kader Posyandu bahu membahu untuk menangani 108 anak tersisa,” tuturnya.
Dirinya menargetkan pada 90 hari atau 3 bulan pertama setidaknya 50 persen dari 108 anak sudah terbebas dari resiko stunting.
“Nanti yang 50 persen sisanya di 3 bulan berikutnya,” katanya.
Ia mengungkapkan bahwa data gizi yang tersaji dalam sistem informasi gizi nasional, terdapat 600 anak berisiko stunting.
“Setelah kita cek dan turun lapangan serta pengukuran ulang, yang benar-benar beresiko stunting sebanyak 135 anak. Itu pun satu anak sudah meninggal dan satu anak pindah domisili,” ungkapnya. (gos/red)