MANOKWARI, papuaku.com – Kepala Bea Cukai Manokwari, Johan Pandores mengakui bahwa pengiriman ekspor beberapa komoditas masih terkendala masalah transportasi.
“Sebelumnya Bea Cukai telah melakukan pertemuan dengan maskapai seperti Lion Group dan Sriwijaya namun belum menemukan titik temu,” ujarnya di Manokwari, Jumat (30/9/2022).
Ia menjelaskan permasalahan yang hingga kini tidak ada titik temunya terkait pembiayaan.
“Jika sesuai perhitungan, tidak menguntungkan dari sisi bisns karena tidak setimpal,” jelasnya.
Ia mengungkapkan bahwa fakta yang terjadi saat ini, Bea Cukai Manokwari melakukan ekpor namun melalui beberapa tempat seperti Batam.
“Dari perhitungan harga, melalui Batam jauh lebih murah sambil menunggu nanti apakah ada transportasi yang lebih bagus untuk pengiriman langsung ke luar negeri,” ungkapnya.
Ia menyebut ekspor kepiting sekarang melalui Batam kemudian menuju ke Singapura. Ada komoditas ekpor lainnya seperti Similax juga telah memiliki pasar tersendiri di luar negeri seperti Amerika, Singapura dan Hongkong.
“Memang tidak besar dan pengirimannya melalui kantor pos,” sebutnya.
Bea Cukai terus mendorong beberapa komoditas lain seperti coklat Ransiki namun masih terkendala administratif.
“Perizinannya sedang kita upayakan untuk segera terealisasi,” ucap Johan.
Saat ini, lanjut Johan sedang menggalakkan ekpor ikan hias yang memiliki potensi. Namun lagi-lagi masih terkendala transportasi sebab jika menginap terlebih dahulu di Jakarta maka perlu adanya instalasi.
“Kalau binatang hidup resikonya sangat besar karena rentan mati,” katanya. (RED)