SORONG, papuaku.com – Balai Guru Penggerak (BGP) Papua Barat melaksanakan lokakarya 2 di Kota Sorong untuk perubahan lingkungan belajar program pendidikan Guru penggerak angkatan 9, Jumat (20/10/2023).
Ketua Pokja Program Guru Penggerak, Sukamto, S.Pd mengatakan Pendidikan Guru Penggerak (PGP) merupakan program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran.
“Program ini meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan Pendampingan selama 6 bulan bagi calon Guru Penggerak. Selama program, guru tetap menjalankan tugas mengajarnya sebagai guru,” ujarnya.
Ia menjelaskan program pendidikan Guru penggerak merupakan bagian dari episode merdeka belajar ke 5 dari Kemendikbud ristek.
Menurutnya, guru penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif.
“Dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila,” katanya.
Senada, Kasubag umum Balai Guru Penggerak, Eko Setia Aji, SSi menyampaikan program-program unggulan yang dilaksanakan oleh Balai Guru Penggerak Provinsi Papua Barat yakni Program Sekolah Penggerak, Program pendidikan Guru Penggerak dan Implementasi Kurikulum Merdeka.
Ia juga memberikan informasi terkait adanya program inovasi yakni awan penggerak untuk guru-guru yang ingin mendapatkan informasi Implementasi Kurikulum Penggerak di daerah khusus dan daerah 3T.
Sementara itu, Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Kota Sorong, Alice F. Spolanit, M.Pd menekankan bahwa Calon Guru Penggerak PGP Angkatan 9 Kota Sorong merupakan calon-calon pemimpin pembelajaran di dalam kelas sehingga perlu menjaga semangat dan motivasinya.
“Adanya Kolaborasi didalam pembelajaran baik selama Pelatihan ini dilakukan maupun setelah pelatihan. Dan adanya budaya Positif pada saat pendidikan maupun setelah pendidikan,” ujarnya.
Dinas Pendidikan mengharapkan PGP Angkatan 9 bisa berjalan dengan baik sehingga dapat menunjukkan kompetensi yang terbaik dalam pembelajaran di dalam kelas.
“Jagalah selalu kekompakan dan semangat sehingga informasi yang diberikan oleh Bapak dan Ibu Fasilitator, narasumber, instruktur maupun Pengajar Praktik dapat terserap dengan baik dan pada akhirnya dapat diterapkan pada pembelajaran di dalam kelas yang berpihak pada siswa,” katanya.
Menurutnya, siswa yang kreatif bermula dari inovasi dan kreativitas pembelajaran yang dilakukan oleh Bapak dan Ibu calon Guru Penggerak.
Dinas Pendidikan memberikan Apresiasi yang setinggi-tingginya untuk Balai Guru Penggerak dalam penyelenggaraan Lokakarya 2 Visi untuk Perubahan Lingkungan Belajar Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 9. (gos/red)