MANOKWARI, papuaku.com – Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia bersama kementerian dan lembaga melaksanakan rapat evaluasi percepatan penurunan stunting di Papua Barat dan Papua Barat Daya, Selasa (3/10/2023).
Penjabat Gubernur Papua Barat, Komjen Pol (Purn) Drs. Paulus Waterpauw, MSi dalam sambutannya melalui virtual mengatakan saat ini Pemerintah Papua Barat konsisten mendukung setiap upaya penanggulangan stunting.
“Prevelensi stunting di Papua Barat hingga semester I tahun 2023 mencapai 13,93 persen,” ujarnya.
Ia menyebutkan prevelensi stunting di Papua Barat sudah lebih kecil dari target nasional sebesar 14 persen.
Dalam penanganan stunting, kata Waterpauw telah melakukan terobosan-terobosan di antaranya pola orang tua asuh, pemberian makanan tambahan, pembentukan satgas stunting dan aplikasi e-Keriting.
“Dengan semangat yang luar biasa, prevelensi bisa turun sangat signifikan selama 4-5 bulan terakhir,” katanya.
“Saya sudah memerintahkan kepada Satgas Stunting dan Koordinator wilayah penanganan stunting untuk melakukan intervensi langsung kepada anak terindikasi stunting yang terdata dengan pola orang tua asuh,” imbuhnya.
Penanganan stunting ini, merupakan perintah dari Presiden Joko Widodo menuju Indonesia Emas tahun 2045.
“Kita sudah sepakat tahun Emas, fokus pembangunan manusia berkualitas dengan memiliki kecerdasan yang tinggi hingga menjunjung tinggi nilai-nilai etika,” pungkasnya. (gos/red)