MANOKWARI, papuaku.com – Penjabat Gubernur Papua Barat, Komjen Pol (Purn) Drs. Paulus Waterpauw, MSi dan istri, Roma Megawanty tampil gagah dan anggun di acara Istana Berbatik memperingati Hari Batik Nasional, Minggu (1/10/2023) malam.
Tampil di hadapan Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Paulus Waterpauw dan Roma Megawanty mengenakan setelan serba hitam dibalut dengan motif batik Kasuari khas Papua.
Di balik kegagahan Paulus Waterpauw dan keanggunan Roma Megawanty, terdapat fashion desainer muda yang mengkonsep balutan pakaian yang dikenakan pasangan Paulus Waterpauw dan Roma Megawanty.
Fashion desainer Batik Kasuari, Desirianingsih Haryati Parastri lahir di Abepura tahun 1989 ini sudah memiliki bakat desainer sejak dini.
Desri sapaan akrabnya, memilki segudang pengalaman terkait fashion mengawali karirnya di tahun 2016 hingga saat ini.
Wanita lulusan Universitas Atma Jaya Jogjakarta dan Universitas Gajah Mada ini menempuh pendidikan non formal di bidang fashion desainer di PAPMI Fashion Design School dan PAPMI Sweing Class School tahun 2014-2016.
Tak sampai di situ, dalam meniti karirnya Desri mendapatkan penghargaan sebagai pengusaha terbaik tingkat ASEAN.
Desri kepada papuaku.com mengatakan sempat gugup ketika diminta membuatkan model pakaian Penjabat Gubernur Papua Barat, Komjen Pol (Purn) Drs. Paulus Waterpauw, MSi dan Roma Megawanty saat digunakan di acara Istana Berbatik memperingati Hari Batik Nasional.
“Tidak ada permintaan yang spesifik dari Bapak Gubernur, semuanya diserahkan kepada saya,” ujarnya, Senin (2/10/2023) malam.
Glow In The Dark
Ia menyebutkan bahwa pakaian yang digunakan Paulus Waterpauw bersama istri bertemakan glow in the dark (menyala dalam kegelapan) sehingga corak motif batik Papua lebih terlihat dalam kegelapan.
“Motifnya warnanya terang kemudian backgroundnya gelap. Motifnya Colourful dengan warna hitam sebagai dasarnya,” sebutnya.
Ia menjelaskan makna dari Batik Kasuari yang digunakan Paulus Waterpauw dan Roma Megawanty dengan perpaduan warna menunjukkan banyaknya suku yang mendiami tanah Papua dan tetap berada di satu kesatuan yang hidup rukun dan damai.
“Setiap ukiran, terdapat warna yang berbeda-beda dan lebih menonjolkan Kasuari nya,” jelasnya.
Desri menuturkan Paulus Waterpauw mengenakan kemeja modifikasi, modern. Sedangkan Roma Megawanty mengenakan perpaduan antara blues (atasan) dan kulot (bawahan).
“Untuk pakaiannya Ibu Gubernur, atasannya cutting bagian belakang sedikit panjang agar nampak jelas ukiran batiknya seutuhnya,” tuturnya.
Sembari tertawa, Desri mengungkapkan bahwa proses pembuatan pakaian Paulaus Waterpauw dan Roma Megawanty cukup singkat yakni dua hari.
“Baju itu buatnya dua hari dan memang khsus untuk acara di Istana Merdeka,” katanya.
Dirinya merasa bangga sebab dengan dipakainya Batik Kasuari oleh Penjabat Gubernur Papua Barat bersama istri di hadapan Presiden, otomatis mempromosikan Batik Papua di kancah nasional.
Ia mengucapkan terima kasih karena sudah mempercayakan pembuatan pakaian di Kasuari Batik.
“Sudah banyak yang mulai mengenal Batik Papua yang merupakan warisan nusantara (Wastra),” tutupnya. (gos/red)