MANOKWARI, papuaku.com – Kejadian rusaknya terumbu karang sepanjang 80 meter di Perairan Teluk Doreri sangat disayangkan Kepala Suku Doreri, Gaad H. Rumfabe, SH, MSi.
Rusaknya terumbu karang tersebut akibat dari kandasnya KM Mitra Mulia yang sedang mengangkut semen 1000 ton tujuan Raja Ampat.
Gaad H. Rumfabe kepada wartawan, Selasa (19/9/2023) mengatakan terumbu karang di perairan Teluk Doreri berasa di Imuni 1 dan Imuni 2.
Pihaknya, kata Gaad Rumfabe akan melakukan mediasi guna menyelesaikan permasalahan secara kekeluargaan.
“Hingga kini belum ada upaya mediasi yang dilakukan pihak perusahaan dengan kepala suku adat Doreri dan 3 komunitas,” ujarnya.
Ia menyayangkan rusaknya terumbu karang tersebut lantaran proses penanaman memakan waktu hingga 30 tahun.
“Saat ini sementara di tanam kemudian kapal kandas akhirnya rusak kembali,” sesalnya.
Ditanya mengenai adanya unsur kelalaian atau kesengajaan, Dirinya belum bisa memberikan tanggapan yang jelas.
“Yang pasti bisa saja terjadi karena kelalaian. Kapal ini kemungkinan belum mengetahui posisi terumbu karang ada dimana meskipun sudah menggunakan alat untuk mendeteksi atau bisa saja ada unsur kesengajaan,” katanya.
“Untuk membuktikan itu, kita serahkan kepada pihak berwenang,” imbuhnya.
Ia menjelaskan kejadian rusaknya terumbu karang di Perairan Teluk Doreri bukan kali ini terjadi.
Namun sebelumnya, sudah pernah terjadi sekitar satu tahun silam.
Kala itu, perusahaan pelayaran Iriani menabrak terumbu karang namun sudah diselesaikan secara kekeluargaan antara perusahaan dengan 3 komunitas yakni Anak Air, Kawal dan Ketapang.
Ke depan, lanjut Gaad Rumfabe agar tidak terulang kembali, pemerintah daerah harus memasang rambu-rambu di laut agar bisa mengetahui posisi keberadaan terumbu karang.
“3 Komunitas berusaha menjaga ekosistem yang ada di laut, sebab memiliki potensi yang sangat baik,” ucapnya.
Ia mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga proses pertumbuhan terumbu karang agar ekosistem laut bisa jadi lebih baik.
Informasi yang dihimpun media ini, kejadian kandasnya KM Mitra Mulia pada Minggu, 17 September 2023 lalu sekitar pukul 21.00 wit. Satpolairud Polresta Manokwari telah memeriksa 14-16 orang awak kapal KM Mitra Mulia. (gos/red)