FAKFAK, papuaku.com – Kepala BGP Papua Barat, Tuning Supriyadi, MPd melalui Tim Kerja, Akhmad Akbarudin, S.Pd mengatakan Program Guru Penggerak Pengembangan Komunitas Praktisi Terlaksana di 4 Titik di Papua Barat dan Papua Barat Daya.
“4 titik tersebut serentak yakni Kota Sorong, Kabupaten Sorong, Raja Ampat dan Fakfak,” ujarnya, Sabtu (16/9/2023).
Kegiatan Pengembangan Komunitas Praktisi di Kabupaten Fakfak dihadiri 17 CGP, 16 Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah.
Akhmad Akbarudin menjelaskan bahwa kegiatan tersebut para guru akan mendapatkan pola piker tentang pemimpin pembelajaran, menjelaskan pentingnya komunitas praktisi, menjelaskan konsep, filosofi.
“Prinsip komunitas praktisi sebagai bagian dari peran guru Penggerak, mengidentifikasi dan memetakan komunitas praktisi yang sudah ada, juga mengaitkan komunitas praktisi yang sudah ada untuk mewujudkan filosofi, nilai, dan peran guru Penggerak,” jelasnya.
Ia menyampaikan bahwa model kegiatan guru Penggerak terlaksana selama 6 bulan untuk angkatan 9 reguler.
Dari pendidikan ini, kata Akhmad mengakomodasi dari 318 pertemuan dan setelah melalui semua pertemuan, calon guru Penggerak akan mendapat sertifikat guru Penggerak.
“Sertifikat ini nanti bisa sebagai kompetensi jenjang karir kepala sekolah maupun pengawas sekolah,” katanya.
Tak hanya itu, calon guru penggerak yang telah lulus akan terdata oleh sistem sebagai kandidat kepala sekolah dan pengawas sekolah.
“Untuk setiap kegiatan daring maupun luring, Calon Guru Penggerak diharapkan selalu hadir dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan karena masuk dalam penilaian,” ucapnya.
Sementara itu, Sekertaris Dinas Pendidikan Kabupaten Fakfak Mohamad Tahir Patira, S.sos., MM menyampaikan bahwa pada tahun 2021, calon guru penggerak saat itu hanya berjumlah 6 orang dan pada hari ini untuk angkatan 9.
“Kabupaten Fakfak memiliki 18 calon guru penggerak yang merupakan kemajuan pesat,” ujarnya.
Ia berharap calon guru penggerak dapat mengikuti arahan dari pengajar praktik sebagai narasumber sebagai bekal sebagai guru pilihan yang akan dibawa balik ke lingkungan sekolah masing-masing. (gos/red)