SORONG, papuaku.com – Balai Guru Penggerak (BGP) Papua Barat menggelar lokakarya pembelajaran satu program sekolah penggerak angkatan 3 tahun pertama, Sabtu (9/9/2023).
Kepala BGP Papua Barat, Tuning Supriyadi, MPd mengatakan program sekolah penggerak guna mewujudkan visi pendidikan Indonesia dengan melahirkan sekolah yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik.
Tak hanya itu, memuat pula aspek kognitif maupun non kognitif untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila.
“Kegiatan kali ini dihadiri Fasilitator, Kepala Sekolah, Guru, dan Pengawas dari Kota Sorong, Kabupaten Sorong, dan Kabupaten Raja Ampat,” ujarnya.
Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan di Dinas Pendidikan Kabupaten Sorong, Jonathan Simaela, S.Pd mengingatkan kembali kepada semboyan ingNgarsa sungtuladha IngMadyaMangun Karsa Tutwuri Handayani yang artinya di depan harus memberi teladan, ditengah harus membangun ide dan gagasan, di belakang harus bisa memberi dorongan.
“Kita harus benar-benar implementasikan inti dari sekolah penggerak agar terlaksana dengan baik,” ujarnya.
Ia menyebutkan sebuah perubahan dalam dunia pendidikan tidak bisa dilakukan sendiri. Perlu dukungan tim kolaborasi sehingga memiliki pandangan ideologi pancasila.
Dirinya juga mengucapkan Terima kasih kepada BGP Papua Barat dan juga fasilitator yang terus memberikan dukungan dan motivasi.
“Satu moto yang menjadi pengingat ‘hari esok harus lebih baik dari hari ini, kalau bukan torang siapa lagi, kalo bukan sekarang kapan lagi,” katanya.
Kegiatan lokakarya pembelajaran satu, kata Jonathan untuk meningkatkan kompetensi dan karakter yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila.
Kemudian, menjamin pemerataan kualitas pendidikan melalui program peningkatan kapasitas kepala sekolah yang mampu memimpin satuan pendidikan dalam mencapai pembelajaran yang berkualitas.
“Mari kita bangun ekosistem pendidikan yang lebih kuat yang berfokus pada peningkatan kualitas,” tukasnya.
“Mari Bersama sama menjadi Bagian penggerak Pendidikan Indonesia,” imbuhnya. (gos/red)