MANOKWARI, papuaku.com – Lima anak muda Papua yang tergabung dalam tim Papua Bisa binaan Terang Papua berhasil peroleh medali emas dan grand price di ajang World Invention Creativity Olympic (WICO) Korea Selatan pada 27-29 Juli 2023.
Kelima anak muda Papua tersebut yakni Sarah G.A Simanjuntak, Kezia Bustan, Uliezra C. Krey, Giovanni T.S Bajari, Melani T Bame berasal dari SMA 1 Manokwari, SMK Katolik Vilanova dan SMA 1 Kota Sorong.
Kedatangan tim Papua Bisa yang mengharumkan nama Papua Barat di kancah Internasional mendapat sambutan hangat dari Penjabat Gubernur Papua Barat, Komjen Pol (Purn) Drs. Paulus Waterpauw, M.Si di Bandara Rendani Manokwari, Jumat (4/8/2023).
Ketua Tim Papua Bisa, Sarah Simanjuntak dihadapan Paulus Waterpauw memaparkan karya yang dibawa ke Korea Selatan dalam ajang WICO berupa ekstrasi dari sarang semut yang merupakan tanaman endemik yang ada di wilayah Papua.
“Kita melestarikan kekayaan alam di Papua untuk menghasilkan produk yang dikenal khalayak ramai hingga Internasional,” ujarnya.
Ia mengucapkan grand price yang diperoleh sebab adanya inovasi yang sangat menarik berupa tes gula darah.
Biasanya, kata Sarah Simanjuntak tes gula darah menggunakan injeksi darah dengan melukai tubuh namun inovasi yang dilakukannya berbeda yakni membuat smart watch untuk mendeteksi kandungan gula darah, saturasi oksigen seseorang tanpa melakukan injeksi darah.
“Inovasi inilah yang mendapatkan apresiasi dari dewan juri di Korea Selatan,” bebernya.

Ia menyebutkan bahwa ajang tersebut diikuti sebanyak 27 negara dengan 1.531 peserta tim Papua Bisa merupakan salah satu peserta yang mewakili Indonesia dari Papua Barat.
“Dari awal, kita memang menargetkan untuk mendapatkan medali emas namun ternyata melebihi dari target yakni mendapatkan penghargaan grand price yang mana hanya ada 1 tim yang mendapatkan grand price tersebut dari 27 negara yang mengikuti,” katanya penuh haru.
“Grand price ini mewakili Indonesia. Dan ini merupakan hal yang sangat luar biasa bagi kami. Kerja keras yang kita lakukan selama berbulan-bulan menghasilkan yang terbaik,” katanya lagi.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Papua Barat, Komjen Pol (Purn) Drs. Paulus Waterpauw, M.Si memberikan apresiasi yang tinggi dan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut membantu tim Papua Bisa sehingga bisa menorehkan hasil yang terbaik dan mengharumkan nama daerah dan negara di kancah internasional.
Ia mengungkapkan bahwa pemerintah Papua Barat akan memberikan apa saja di bidang penelitian.
“Anak-anak ini sangat baik sekali karena bisa menunjukkan prestasi bukan lagi di tingkat daerah maupun nasional tapi di tingkat internasional,” ungkapnya.
Tak hanya itu, lanjut Waterpauw mereka memiliki kemampuan kapasitas baik secara individu maupun kelompok. Disamping itu, ada dorongan yang kuat dari orang tua sekolah dan yayasan.
“Value dari sarang semut itu sudah didapatkan oleh anak-anak ini. Kalau dikembangkan lagi pasti banyak yang akan didapatkan,” kata Waterpauw.
“Itu (sarang semut, red) ada di sekitar kita loh, tidak perlu kita cari dimana-mana,” imbuhnya.
Penjabat Gubernur Papua Barat, Komjen Pol (Purn) Drs. Paulus Waterpauw, M.Si memberikan penghargaan berupa uang pembinaan masing-masing sebesar Rp25 juta. (gos/red)