MANOKWARI, papuaku.com – Pemerintah Provinsi Papua Barat berkolaborasi bersama Tim Penggerak PKK melaksanakan pengobatan massal yang terdiri dari pelayanan ibu hamil berupa pemeriksaan kehamilan dan USG, kemudian pelayanan kesehatan anak, khitanan massal dan pemeriksaan kesehatan masyarakat, Sabtu (8/7/2023).
Kegiatan tersebut mendapat antusias yang tinggi dari masyarakat yang ada di Susweni. Asisten II Setda Papua Barat, Melkias Werinussa, SE, MH yang mewakili Penjabat Gubernur Papua Barat mengatakan kesehatan merupakan aset yang sangat berharga.
Oleh karena itu, dalam 30 tahun terakhir, Indonesia mengalami perubahan pola penyakit atau yang sering disebut transisi epidemiologi yang mana di era 90an, penyebab kematian dan kesakitan adalah penyakit menular seperti TBC, diare, penyakit infeksi saluran pernapasan dan lain sebagainya.
“Tahun 2010, penyebab kematian dan kesakitan terbesar adalah penyakit tidak menular (PTM) seperti, hipertensi, jantung, stroke, diabetes dan kanker,” ujarnya.
Hingga kini, penyakit tidak menular bukan hanya menyerang untuk usia tua saja melainkan usia muda juga di semua kalangan.
Untuk itu, Ia mengajak masyarakat untuk aktif berpartisipasi membudayakan perilaku hidup sehat dan bersih.
“Kita harus bersama- sama bergerak mempraktekan pola hidup sehat sehari-hari,” katanya.
Pemerintah Papua Barat, kata Melkias Werinussa sedang fokus pada percepatan penurunan stunting dan kemiskinan ekstrim. Oleh sebab itu, perlu intervensi yang terpadu, mencakup intervensi spesifik dan intervensi sensitif.
Menurutnya, Tim Penggerak PKK Papua Barat merupakan mitra pemerintah yang mempunyai peranan penting dalam percepatan penurunan stunting yang bertujuan membangun sumber daya manusia (SDM) sehat, produktif dan berkualitas.
“Merujuk arahan Presiden bahwa target Indonesia emas tahun 2045 harus adanya pembentukan SDM sejak dini,” kata Melkias.
“Titik memulainya pembangunan SDM yakni dengan memberikan jaminan kesehatan bayi, balita, anak usia sekolah. Di umur inilah untuk mencetak manusia Indonesia unggul dan jangan sampai stunting, kematian ibu atau kematian bayi meningkat,” imbuhnya.
Sementara itu, Penjabat Ketua TP PKK Papua Barat, Roma Megawanty. P ,S.Kom, M.Si menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan inisiasi dari Penjabat Gubernur Papua Barat mengingat berkediaman di lingkungan Susweni dan belum melakukan kegiatan seperti ini.
“Diminta untuk pelaksananya PKK karena menurut beliau kerja PKK gesit dan teliti. Target kami adalah masyarakat sekitar, tapi dalam rangka Idul Adha juga ada khitanan massal,” Jelas Pj. Ketua TP PKK Papua Barat.
Diuraikan Ketua PKK antusias peserta yang hadir terpantau melampaui target dengan tercatat sebanyak 40 anak mengikuti khitanan massal. Khitanan diikuti baik oleh usia anak dan juga beberapa peserta dewasa. Sedangkan peserta lainnya turut memeriksakan kondisi kesehatan meliputi anak, ibu hamil, orang dewasa dengan berbagai macam keluhan.
Ia mengapresiasi pemerintah kampung yang telah menyambut baik kegiatan dimaksud. Selain itu ungkapan terimakasih disampaikan kepada pemerintah Papua Barat melalui Dinas Kesehatan yang memberikan dukungan dari sisi tenaga medis, obat-obatan dan peralatan. Pihak yang terlibat juga berasal dari Puskesmas Pasir Putih.
“Dari target yang ingin capai 30 anak ternyata melebihi dan tercatat 40 anak melakukan khitanan. Demikian juga pengobatan untuk anak maupun Ibu hamil dan dewasa segala macam keluhan melebihi target. Tadi juga ada masukan dari ibu kepala kampung menyambut sangat baik dan senang serta menyampaikan baru kali ini melakukan kegiatan seperti ini,” pungkasnya. (rls/gos/red)