MANOKWARI, papuaku.com – Balai Guru Penggerak (BGP) Papua Barat melaksanakan lokakarya kepemimpinan kepala sekolah program sekolah penggerak angkatan ke 2 tahun pertama, Sabtu (27/5/2023).
Kegiatan tersebut terselenggara selama 2 hari yang diikuti 12 fasilitator PSP sebagai narasumber, dan 37 kepala sekolah.
Kepala BGP Papua Barat, Tuning Supriyadi, MPd memberikan apresiasi kepada kepala sekolah penggerak yang hebat sebab pada kenyataannya, banyak kepala sekolah yang masih ragu untuk mengisi pertanyaan.
“Banyak kepala sekolah yang gugur seleksi menjadi sekolah penggerak. Banyak yang tidak lolos saat tes pertanyaan apa saja yang sudah dilakukan selama menjadi kepala sekolah,” ujarnya.
Ia menyebutkan publikasi sangat berperan penting untuk membagikan informasi melalui media sosial seperti Facebook, instagram, whatsapp,
“Dari media sosial inilah sekolah kita bisa dikenal,” sebutnya.
Tuning berkeinginan bagi sekolah penggerak harus berani tampil beda, unik dan menarik. Dengan demikian bisa menarik perhatian orang dan jadi dikenal.
“sekolah penggerak harus, hebat membawa perubahan yang dampak bagi lingkungan sekitar dan terlebih bagi pendidikan di Tanah Papua,” harapnya.
Tuning menyampaikan terima kasih kepada fasilitator program sekolah penggerak yang selama ini penuh semangat dalam mengajar kepala sekolah penggerak menjadi sekolah yang hebat.
Sementara itu, Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Papua Barat, Ir. Johnny Edison Sulla, MM mengatakan sebagai penyelenggara sekolah penggerak harus siap mengerjakan setiap tanggung jawab.
“Kepala sekolah penggerak akan mewujudkan murid yang berprofil pelajar pancasila,” ujanya.
Edison Sulla berharap kepala sekolah yang mengikuti kepemimpinan bisa menyalurkan apa yang telah didapat kepada rekan kepala sekolah lainnya. (gos/red)