MANOKWARI, papuaku.com – Balai Guru Penggerak (BGP), Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Papua Barat dan Unicef melakukan penandatanganan nota kesepahaman literasi dan numerasi, Kamis (2/3/2023).
Kepala BGP Papua Barat, Tuning Supriyadi, M.Pd mengatakan peningkatan pencapaian literasi dan numerasi di Papua Barat merupakan tanggung jawab bersama.
“kerjasama ini bisa memperkuat untuk membangun perkembangan dunia pendidikan khususnya di Papua Barat,” ujarnya.
Sebelum melakukan penandatanganan MoU ini, Dirinya telah memberitahukan terlebih dahulu kepada Dirjen Dikdasmen dan mendapatkan apresiasi.
“Kerja sama ini, bisa menjadi serangkaian praktik baik ke depannya,” katanya.
Ia mengucapkan Terima kasih kepada Unicef sebab telah berkeinginan membuat inovasi yang bisa berdampak positif.
Kepala Kantor Unicef Papua dan Papua Barat, Aminuddin M. Ramdan mengatakan prinsip utama Unicef yakni memperkuat sistem yang sudah ada dengan memberikan inovasi-inovasi.
“Kita perlu memperkuat apa yang sudah menjadi prioritas daerah,” ujar Amiruddin.
Dengan adanya MoU ini, sudah tidak lagi jalan sendiri-sendiri melainkan bergandengan tangan untuk pendidikan yang baik di Papua Barat.
“Dalam kerangka utama, BGP dan BPMP sangat strategis dan sangat penting,” ucapnya.
Ia menuturkan ini bisa menjadi awal yang baik untuk dunia pendidikan sehingga memiliki dampak dan menjadi contoh bagi provinsi lain.
Sementara itu, Kepala BPMP Papua Barat, Johnny E. Sulla mengatakan kesejahteraan pendidikan di daerah masih kurang akan perhatian terutama literasi dan numerasi.
“Kepedulian dan empati terhadap dunia pendidikan sangat diperlukan agar pendidikan di daerah bisa jadi baik,” singkatnya. (GOS/RED)