MANOKWARI, papuaku.com – Stok komoditas bahan pokok (Bapok) menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru 2023 di Papua Barat aman hingga tiga bulan ke depan.
Hal tersebut berdasarkan data dari satu distributor di Manokwari yakni CV Makmur Perkasa dan Bulog Manokwari saat Kantor Perwakilan Bank Indonesia Papua Barat melaksanakan bincang bareng Media, Jumat (9/12/2022).
Perwakilan CV Makmur Perkasa, Febly Darenta mengatakan stok ketiga bahan pokok tersebut dalam gudang masing-masing sebanyak 317,95 ton beras, 160,1 ton minyak goreng dan 54,1 ton gula.
“Kita masih memiliki stok yang masih dalam kategori singgah sebanyak 425 ton beras dan 75 ton gula. Sehingga jumlah keseluruhan sebanyak 742,95 ton beras, 160,1 ton minyak goreng dan 129,1 ton gula,” ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, Kepala Subdivre Bulog Manokwari, Firman Mando mengatakan persediaan komoditi di perum bulog se-Papua Barat masih aman.
Kantor cabang (KC) Manokwari masih memiliki persediaan dalam gudang sebanyak 125.930 kg beras, 29.900 kg gula pasir, 27.237 kg minyak goreng, dan 19.990 kg tepung terigu.
Sedangkan untuk KC Fakfak sebanyak 26.220 kg beras, 3.500 kg gula pasir, 11.896 kg minyak goreng dan 1.000 kg tepung terigu.
Kemudian KC Sorong sebanyak 222.555 kg beras, 34.188 kg gula pasir, 18.975 kg minyak goreng, dan 24.925 kg tepung terigu.
Selanjutnya KC Teminabuan sebanyak 44.150 kg beras, 48.300 kg gula pasir, 10.923 kg minyak goreng dan 2.110 kg tepung terigu.
“Total di Papua Barat sebanyak 418.855 kg beras, 115.888 kg gula pasir, 69.031 kg minyak goreng dan 48.025 kg tepung terigu,” ujarnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Disperindag Papua Barat Erix Ayatanoi mengatakan pemerintah Papua Barat telah berupaya dalam memenuhi kebutuhan bapok di Papua Barat.
Ia meminta kepada masyarakat untuk membeli keperluan Natal dan Tahun Baru seperlunya saja.
“Beli secukupnya saja, penuhi kebutuhan sesuai dengan keperluan dan jangan berlebihan,” ungkapnya.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Papua Barat, Rommy S Tamawiwy mengatakan TPID Papua Barat telah melaksanakan berbagai upaya agar tidak terjadi lonjakan inflasi.
“Komoditas yang menjadi perhatian dalam Nataru yakni Angkutan udara, cabai rawit, minyak goreng, perikanan, tomat dan bawang merah,” katanya.
Selain itu, Bank Indonesia Papua Barat juga telah mempersiapkan kebutuhan uang di masyarakat jelang Natal dan Tahun Baru sebesar Rp1,59 triliun.
“Kebutuhan uang ini ada kenaikan sebesar 8,16 persen di bandingkan tahun sebelumnya,” sebutnya. (RED)