MANOKWARI, papuaku.com – Bulan Bhakti Gotong Royong pemerintah Manokwari bersama dewan pengurus daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Papua Barat merehab 20 rumah masyarakat. Ketua DPD REI Papua Barat, V Julius Lois mengatakan 20 rumah tersebut antara lain di Kampung Bakaro, Fanindi, Amban, dan Prafi.
“Untuk di Kampung Bakaro ada delapan unit rumah yang mendapat renovasi, tiga dapur, satu MCK dan satu kios. Kedelapan rumah tersebut yakni rumah pastori, bapak Lukas Barayap, bapak Lipson Maidodga, bapak Elvis Ramar, Ibu Oktaria, bapak Cristofel Awom, Martinus Bonggiobo dan Bernard Bonggoibo,” ujarnya di Manokwari, Sabti (22/10/2022).
Ia menyebutkan dalam rehab atau bedah rumah tersebut menggandeng enam pengembang perumahan atau developer yang ada di Manokwari yakni Fulica Land, Sowi makmur Permai, Indah Asri Persada, Irman Jaya Martabe, Dinar Trisakti, Manokwari Unggul Perkasa.
“Sebelum melakukan bedah rumah atau rehab di Kampung Bakaro, pihaknya bersama tenaga ahli bidang infrastruktur telah mengunjungi lokasi tersebut sebanyak tiga kali,” sebutnya.

Menurutnya, pemilihan Kampung Bakaro sebagai pencanangan bedah rumah atau rehab dalam rangka bulan bhakti gotong royong karena merupakan tempat wisata dan juga kampung yang sudah lama berada di Manokwari.
“Ada Kriteria dalam bedah rumah yang pertama belum pernah mendapatkan bantuan serupa, fisik rumah kami melihat dari sisi atapnya terlebih dahulu apakah ada yang bocor, kemudian dinding rumah, ventilasi udara, dan lantai yang masih tanah akan kita renovasi,” ucap Julius.
Julius menuturkan bahwa pekerjaan bedah rumah tersebut membutuhkan jangka waktu dua minggu hingga satu bulan untuk 20 unit rumah.
“Kami berharap sebelum 8 November 2022, delapan rumah di Kampung Bakaro sudah berubah wajahnya,” tuturnya.
Sementara itu, Bupati Manokwari Hermus Indou mengatakan bedah rumah yang dicanangkan DPD REI Papua Barat merupakan suatu trobosan yang sangat baik sebab pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri dalam mewujudkan pembangunan di Manokwari.
“Pada prinsipnya pembangunan di Manokwari harus secara gotong royong, berkolaborasi dan bersinergi bersama,” ujarnya.
Ia menjelaskan Kampung Bakaro merupakan kampung wisata yang mana setiap tahunnya mendapatkan kunjungan oleh wisatawan baik dalam negeri maupun mancanegara.
Kampung Bakaro masih menjadi pilihan wisatawan untuk berlibur melihat keindahan alam, laut dan pantainya. Selain itu juga bisa melakukan pemanggilan ikan ke bibir pantai.
“Dengan pencanangan bedah rumah di lokasi wisata Bakaro bisa menumbuhkan ekonomi di kampung tersebut,” jelasnya. (RED)